Siapa Dalang Limbah Beracun di Nganjuk? Polisi Telusuri Jejak

GalaPos ID, Nganjuk.
Limbah beracun kembali mencuat sebagai momok bagi warga Kabupaten Nganjuk. Semula hanya ditemukan di empat titik, kini limbah ilegal itu menyebar ke delapan lokasi di empat kecamatan. Delapan titik, empat kecamatan, dan belasan rit truk limbah beracun jadi bukti bahwa kejahatan lingkungan telah menancapkan kuku di wilayah ini. Siapa yang bertanggung jawab?

"Sore itu, bau menyengat menusuk dari balik hamparan sawah. Bukan aroma pupuk atau sisa panen, tapi aroma racun yang menyusup hingga ke tenggorokan. Di Nganjuk, pertanian tak lagi berbicara tentang pangan, tapi tentang ancaman."

Baca juga:

• Menyelami Makna Festival Tanglong di Kota Seribu Sungai
• Jejak Diponegoro di Makassar, Makam Sang Pahlawan
• Festival Jukung Tanglong 2025, Pesona Sungai dan Budaya Banjar

Gala Poin:
1. Limbah ilegal meluas ke delapan titik di empat kecamatan di Nganjuk, dengan volume mencapai 12 rit truk.
2. Bupati Nganjuk turun langsung ke lokasi dan menyebut kasus ini sebagai bentuk kejahatan lingkungan.
3. Langkah darurat diambil, mulai dari pelaporan ke DLH, uji laboratorium, hingga penandaan lokasi.

Di balik pemandangan persawahan yang tenang, tersembunyi racun yang perlahan mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Bupati Nganjuk, Marhen Djumadi, bergerak cepat. Jumat, 26 September 2025, ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, yang hanya berjarak 400 meter dari exit tol Nganjuk.

“Ini tidak bisa ditoleransi. Keselamatan warga harus jadi prioritas,” sebut Marhen Djumadi, Bupati Nganjuk, dalam keterangan Jumat, 26 September 2025.

Baca juga:
Novita Hardini Puji Kenaikan HET Beras, Sentil Kualitas Distribusi 

Menurut data sementara, volume limbah yang telah dibuang secara sembarangan ditaksir mencapai 12 rit truk.

Dugaan kuat mengarah pada kejahatan lingkungan, mengingat dampak yang ditimbulkan tidak sekadar pencemaran, melainkan ancaman nyata bagi kehidupan warga.

Pemerintah daerah telah melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan berkoordinasi dengan laboratorium di Surabaya untuk menganalisis kandungan limbah yang mencurigakan tersebut.

Tak hanya itu, polisi pun ikut dilibatkan, mengingat kasus ini mengarah pada tindakan kriminal.

Pemerintah pun telah menandai seluruh lokasi dengan papan peringatan berbahaya, serta menghimbau warga untuk tidak memanfaatkan limbah tersebut untuk pertanian ataupun bahan bangunan.

Masyarakat kini menanti: Apakah penegak hukum mampu membongkar aktor utama di balik pembuangan limbah ilegal ini?

 

 

Baca juga:
Program B2SA: Ketahanan Pangan Dimulai dari Rumah?

"Pembuangan limbah ilegal di Nganjuk tak lagi tersembunyi. Delapan titik, empat kecamatan, dan belasan rit truk limbah beracun jadi bukti bahwa kejahatan lingkungan telah menancapkan kuku di wilayah ini. Siapa yang bertanggung jawab?" 

#LimbahBeracun #KejahatanLingkungan #Nganjuk #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia