GalaPos ID, Jakarta.
Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras dari Rp12.500 menjadi Rp13.500 memang menjadi kabar menggembirakan bagi petani. Tapi, apakah ini cukup untuk mengangkat kesejahteraan mereka secara menyeluruh?
Legislator DPR RI Novita Hardini memberikan apresiasi, namun tak lupa menyisipkan catatan kritis.
"Naik HET Beras, Petani Bersorak — Tapi Siapa Jamin Mutunya? Pujian terhadap kenaikan HET beras memang patut diapresiasi. Tapi apa cukup dengan harga tinggi tanpa jaminan kualitas dan distribusi yang adil? Legislator Novita Hardini menyoroti sisi lain dari kebijakan ini: dari pengawasan distribusi hingga peran BUMD yang tak boleh sekadar jadi penonton."
Baca juga:
- Asusila Bejat di Batu Bara, Kakek Sambung Cabuli Cucu Tiri
- Obat Alergi Tanpa Resep, Jalan Pintas Berbahaya?
- Makam Pangeran Diponegoro Akan Jadi Cagar Budaya Nasional
Gala Poin:
1. Apresiasi atas Kebijakan Presiden: Novita Hardini mendukung kebijakan Presiden Prabowo yang menaikkan HET beras sebagai langkah konkret menyejahterakan petani.
2. Soroti Distribusi dan Mutu Pangan: Ia mengingatkan agar pengawasan terhadap kualitas beras di tingkat konsumen akhir diperketat melalui kerja sama Food Station dan Satgas Pangan.
3. Peran Strategis BUMD dan Rantai Pasok: Novita menekankan pentingnya pembinaan BUMD dan konektivitas hasil pertanian daerah dengan rantai pasok nasional demi ketahanan pangan.
Saat mengunjungi Food Station Cipinang, Jakarta Timur, Rabu, 24 September 2025, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu menyatakan dukungan atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
“Pertama, saya bersyukur dan memberikan apresiasi terhadap Bapak Presiden Prabowo yang telah mendengarkan keluhan petani. Kenaikan HET Beras ini adalah bentuk kehadiran negara, agar petani mendapatkan harga yang pantas untuk menyejahterakan hidupnya,” ujarnya.
Namun, Novita tidak berhenti pada pujian. Ia menyampaikan kekhawatiran yang sering tidak tersorot publik: kualitas dan distribusi beras yang belum sepenuhnya terjamin di lapangan.
Baca juga:
Distribusi BBM Disebut Normal, Tapi Warga Tetap Antre
Ia mengingatkan bahwa Food Station dan Satgas Pangan harus melakukan pengawasan ketat hingga ke tingkat konsumen.
“Saya menerima banyak aspirasi agar Food Station bersama Satgas Pangan melakukan pembinaan yang lebih ketat, terutama untuk menjaga mutu beras di tingkat konsumen akhir,” katanya.
Sebagai Ketua Paguyuban Kelompok Wanita Tani (KWT) Trenggalek, Novita melihat sendiri bagaimana BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) seringkali hanya menjadi perpanjangan tangan distribusi, bukan mitra strategis yang berdaya.
“Di dalam BUMD banyak buruh yang menggantungkan hidupnya. Pemerintah harus hadir membimbing sekaligus mengawasi, agar BUMD bisa kembali beroperasi optimal dengan tata kelola yang sehat,” tegas Novita.
Perempuan yang juga satu-satunya legislator perempuan dari Dapil Jawa Timur VII (Mataraman) ini menekankan pentingnya koneksi antara hasil pertanian daerah dengan rantai pasok nasional.
“Selain agenda serap aspirasi, ini juga bagian dari tanggung jawab saya sebagai Cah Mataraman. Kita ingin memastikan hasil produksi pertanian dari daerah bisa terhubung dalam rantai pasok nasional. Dengan begitu, kesejahteraan petani akan lebih terjamin,” tutupnya.
Kenaikan HET memang memberi harapan, tapi keberhasilan kebijakan pangan nasional tidak bisa hanya diukur dari harga. Kualitas distribusi, efisiensi rantai pasok, dan peran aktif BUMD menjadi faktor yang tak kalah penting. Novita Hardini tampaknya tak ingin pemerintah berhenti pada angka, tapi juga menyentuh akar persoalan struktural di sektor pertanian.
Baca juga:
Penjualan Tiket MotoGP Mandalika 2025 Anjlok Tajam
"Kebijakan Presiden Prabowo menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras menuai dukungan dari DPR RI. Novita Hardini, legislator dari Dapil Jawa Timur VII, menyebut langkah ini sebagai bukti nyata negara hadir untuk petani. Namun, di balik pujian itu, ia juga menyoroti persoalan mendasar: pengawasan distribusi pangan yang belum merata dan peran BUMD yang belum optimal."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Petani #NovitaHardini #BUMD