Awas, Risiko Terselubung di Balik Konversi Crypto ke Rupiah

GalaPos ID, Jakarta.

Konversi kripto ke Rupiah di Indonesia tidak sesederhana tampilan di layar. Di balik tombol “jual”, ada proses teknis, regulasi, dan kebijakan bursa yang bisa menentukan berhasil tidaknya penarikan.


"Layar aplikasi Anda menunjukkan saldo kripto yang menggiurkan. Namun ketika mencoba mencairkan ke Rupiah, transaksi gagal. Apa penyebabnya?" 
Baca juga: 
Gala Poin: 
1. Risiko teknis dan kebijakan bursa dapat menghambat penarikan Rupiah. 
2. Investor pemula sering terjebak aset dengan likuiditas rendah. 
3. Regulasi dan edukasi publik menjadi kunci perlindungan konsumen kripto.


Platform kripto dapat mendelisting aset kapan saja, membuat pengguna kehilangan akses untuk menjual koin tersebut ke Rupiah.

Banyak pengguna juga mengalami saldo Rupiah tidak bertambah setelah menjual aset di pasar USDT, karena belum memindahkannya ke market IDR.

Selain itu, penarikan Rupiah dari bursa dilengkapi lapisan keamanan tambahan seperti verifikasi identitas (KYC), validasi nomor rekening, OTP, autentikasi dua faktor, hingga batas penarikan harian.

“Withdraw harus diajukan sendiri oleh pemilik akun (verified member),” tulis panduan resmi Indodax.


Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk melindungi pengguna, namun juga menjadi hambatan bagi investor baru yang belum memahami prosedurnya.

Investor pemula rentan terjebak pada aset dengan likuiditas rendah. Ketika pasar turun, mereka tidak dapat menjual pada waktu yang tepat.

Kesalahan teknis seperti mismatch nama rekening atau verifikasi gagal juga bisa menggagalkan pencairan dana.

Sementara itu, transparansi bursa mengenai delisting dan perubahan kebijakan belum selalu optimal.

Rahasia di Balik Kegagalan Withdraw Kripto ke Rupiah


Bursa perlu menyajikan daftar aset yang dapat diperdagangkan dengan Rupiah beserta likuiditasnya secara terbuka.

Investor harus memastikan koin yang dibeli memiliki jalur keluar (exit strategy) ke Rupiah.

Regulator perlu memperkuat perlindungan investor, termasuk kejelasan prosedur delisting dan hak pencairan aset.

Menukar kripto ke Rupiah terlihat mudah, namun di balik layar, ada banyak risiko terselubung yang bisa merugikan publik.


Tanpa edukasi dan regulasi yang kuat, investor berpotensi menjadi korban sistem yang tidak transparan.


Disclaimer:

Konten ini dibuat untuk berbagi info, bukan ajakan beli/jual. GalaPos ID ngumpulin data dari sumber yang terpercaya, tanpa dipengaruhi pihak manapun. Ingat ya, performa aset di masa lalu nggak jamin hasil di masa depan. Kripto itu naik-turun dan berisiko tinggi. Selalu riset dulu & pakai uang dingin sebelum investasi. Keputusan dan risiko sepenuhnya di tangan kamu. Investasi = tanggung jawab pribadi. ✌️


Baca juga: 

Evakuasi Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Korban Bertambah

"Konversi aset digital ke Rupiah tidak semudah menekan tombol “jual”. Artikel ini menelusuri risiko tersembunyi — dari delisting, verifikasi berlapis, hingga kendala penarikan dana — yang sering kali menjebak investor pemula."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #CryptoIDR #KeamananDigital #InvestorWaspada

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال