MotoGP Mandalika, Panggung Sport Tourism atau Elitisme Baru?

GalaPos ID, Mandalika.
Ribuan mata dunia tertuju ke Sirkuit Internasional Mandalika pada gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) turut merasakan denyut manfaat dari ajang balap motor kelas dunia ini.
Mereka melihat peluang ekonomi, budaya, sekaligus berharap pada janji pemerataan manfaat yang kerap digaungkan.

UMKM dan Budaya Lokal Jadi Sorotan di MotoGP Mandalika

"Kebisingan mesin MotoGP di Mandalika mungkin sudah reda, tapi gema dampaknya bagi masyarakat NTB baru saja dimulai. Apakah ini momen pembuktian bahwa sport tourism bukan sekadar tontonan mahal untuk segelintir elite?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. MotoGP Mandalika 2025 disebut sebagai penyelenggaraan terbaik dengan dampak signifikan terhadap okupansi hotel dan mobilitas wisatawan.
2. Event ini diklaim mendorong pertumbuhan UMKM, budaya lokal, dan ekonomi kreatif NTB.
3. Tantangan ke depan adalah memastikan pemerataan manfaat ekonomi secara nyata, bukan hanya statistik indah.


Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa event ini lebih dari sekadar olahraga.

“Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 bukan hanya ajang balap motor kelas dunia, melainkan momentum penting dalam mempromosikan pariwisata dan budaya Indonesia ke mata internasional,” kata Maya, Minggu, 5 Oktober 2025.

Tahun ini disebut sebagai penyelenggaraan terbaik, dengan tingkat okupansi hotel di kawasan Mandalika mencapai 100%, serta tambahan 44 penerbangan ekstra yang disiapkan untuk menampung lonjakan wisatawan.

Namun pencapaian ini memunculkan satu pertanyaan besar: sejauh mana manfaat ekonomi langsung benar-benar sampai ke masyarakat lokal?

Baca juga:
Babinsa Karang Anyar Ciptakan Ketahanan Pangan

UMKM dan Budaya Lokal, Bukan Figuran
Pihak penyelenggara menyebut bahwa UMKM, transportasi lokal, industri kreatif, dan atraksi budaya mendapat ruang tampil. Kerajinan tangan, kuliner NTB, hingga pertunjukan seni daerah hadir menyemarakkan perhelatan.

“Ajang ini juga menjadi momentum untuk melihat bagaimana kekayaan budaya dan kearifan lokal dapat ditampilkan melalui event ini,” tambah Maya.

Sementara itu, Troy Warokka, Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 menyoroti pentingnya sirkuit ini sebagai simbol sport tourism global.

“Sukses penyelenggaraan tahun ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, sekaligus wujud nyata dari visi besar menjadikan Mandalika sebagai ikon sport tourism dunia.”

MotoGP Mandalika 2025: Antara Gengsi Global dan Janji Ekonomi Lokal
 

Dengan tingkat hunian hotel 93% di NTB, data ini menunjukkan geliat ekonomi memang terasa, meski perlu ada transparansi lebih lanjut soal distribusi manfaat.

 

 

Baca juga:
Tak Disadari, Kebiasaan Sehari-hari Tingkatkan Hipertensi

"Di balik kemeriahan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, masyarakat NTB melihat lebih dari sekadar balapan. Mereka melihat peluang ekonomi, budaya, sekaligus berharap pada janji pemerataan manfaat yang kerap digaungkan."

#SportTourism #NTB #MotoGP2025Mandalika #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال