Akses Wisata Gunung Salak Amblas, Jalan Ditutup Total

GalaPos ID, Bogor
Derasnya hujan yang mengguyur kawasan Kabupaten Bogor kembali memperlihatkan lemahnya ketahanan infrastruktur di daerah rawan bencana. Pada Rabu sore, akses jalan utama yang menghubungkan Desa Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, dan Kecamatan Pamijahan amblas, menyebabkan penutupan total untuk kendaraan roda empat.
Tak ada korban jiwa, tetapi dampaknya lebih dari sekadar jalan rusak — ini soal tata kelola pembangunan yang kembali dipertanyakan.

Hujan Deras Rusak Akses Wisata Curug dan Taman Nasional di Bogor

 "Akses jalan utama menuju kawasan wisata alam di Kabupaten Bogor amblas akibat hujan deras. Proyek turap yang sedang dikerjakan kembali gagal, memicu pertanyaan serius tentang ketahanan infrastruktur dan efektivitas pengawasan anggaran."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Hujan deras menyebabkan jalan penghubung dan akses utama ke wisata Curug dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak amblas, memaksa penutupan untuk kendaraan roda empat.
2. Proyek Turap Gagal. Pengerjaan TPT oleh Dinas PUPR justru kembali amblas saat hujan, memperluas area longsor dan menimbulkan pertanyaan tentang kualitas proyek dan pengawasan lapangan.
3. DPRD Kabupaten Bogor mendesak penambahan anggaran serta peninjauan ulang perencanaan proyek agar penanganan tidak bersifat tambal sulam.

Jalan tersebut bukan sekadar penghubung antarkecamatan, tetapi juga satu-satunya jalur utama menuju lokasi wisata curug dan Taman Nasional Gunung Halimun Salak — salah satu ikon wisata alam di Kabupaten Bogor.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun warga dan wisatawan yang hendak melintas kini harus mencari jalur alternatif, atau menggunakan kendaraan roda dua di jalur sempit yang masih tersisa.

Menurut keterangan warga setempat, peristiwa ini terjadi saat proyek pembangunan turap atau Tembok Penahan Tanah (TPT) sedang berlangsung. Pengerjaan yang dikelola oleh UPT Jalan dan Jembatan Kabupaten Bogor tampaknya belum memperhitungkan potensi curah hujan tinggi.

Baca juga:
Pajak Kendaraan Jadi Andalan PAD, Tapi Masih Banyak Tantangan

“Memang lokasi longsor ini sedang ada pengerjaan pembangunan TPT yang tahun anggaran 2025 itu di dinas PUPR. Hari ini dengan sampai waktu pengerjaan selesai akan ditutup untuk roda empat. Karena ini menghubungkan dua kecamatan,” ujar Hasani, Anggota DPRD Kabupaten Bogor, dikutip Kamis, 18 September 2025.

Dari pantauan di lapangan, area yang amblas kini melebar dan memanjang lebih besar dari longsor sebelumnya.

Warga menyebut kondisi turap sebelumnya memang sudah rawan, dan kejadian ini bukan yang pertama kali.

Hasani juga meminta pemerintah daerah segera menambah anggaran untuk mempercepat penanganan, mengingat proyek turap yang sebelumnya dikerjakan justru amblas kembali.

Akses Wisata Amblas di Bogor: Proyek Turap Gagal, Jalan Ditutup Total untuk Mobil


Kondisi ini memperkuat dugaan lemahnya perencanaan dan pengawasan dalam pelaksanaan proyek infrastruktur, khususnya di wilayah-wilayah dengan kontur tanah yang rentan longsor.

Saat ini, jalan ditutup hingga waktu yang belum ditentukan. Proses perbaikan masih berlangsung, namun belum ada kepastian kapan akses normal bisa kembali dibuka.

Sementara itu, masyarakat dan pelaku wisata lokal terpaksa menanggung kerugian akibat tersendatnya akses ke lokasi wisata utama.

 

Baca juga:
Filosofi Pelatih Asing di Jakarta, Belajar dari Four Nations Cup

"Di tengah gencarnya promosi wisata alam, kenyataan di lapangan justru menunjukkan wajah muram infrastruktur. Jalan penghubung dua kecamatan dan akses utama ke Curug serta Taman Nasional Gunung Halimun Salak amblas. Tak ada korban jiwa, tetapi dampaknya lebih dari sekadar jalan rusak — ini soal tata kelola pembangunan yang kembali dipertanyakan."

#Longsor #BojongRangkas #Bogor #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال