Yulisman: Hulu Migas Harus Ramah Iklim dan Pro Net Zero

GalaPos ID, Jakarta.
Ledakan investasi di sektor migas Indonesia tampak menjanjikan, namun apa artinya bila arah kebijakan masih tertinggal dari zaman?
Legislator Komisi XII DPR RI, Yulisman, memperingatkan bahwa Indonesia berisiko menjadi penonton dalam panggung energi global jika regulasi migas tak segera menyesuaikan diri dengan tuntutan transisi bersih.

Yulisman: Hulu Migas Harus Ramah Iklim dan Pro Net Zero
 

“Capaian migas belum cukup jika tak sejalan dengan arah global menuju energi bersih. Yulisman ingatkan: transisi energi bukan opsi, tapi keniscayaan.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Transisi energi dan keberlanjutan harus diintegrasikan dalam investasi migas.
2. CCS, reaktivasi sumur tua, dan teknologi rendah emisi jadi syarat masa depan sektor energi.
3. DPR berkomitmen mempercepat revisi regulasi migas demi ketahanan dan daya saing energi nasional.

 

Sementara dunia melaju ke arah dekarbonisasi dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), Indonesia masih bergulat dengan kerangka hukum usang.

"Transisi energi bukan pilihan—itu keniscayaan," tegasnya.

Pertanyaannya kini: apakah negara cukup berani untuk mengejar ketertinggalan sebelum investor global memilih hengkang ke negara yang lebih siap menghadapi masa depan?

Baca juga:
Dari Aktivis ke Wamenaker, Immanuel Ebenezer Keciduk OTT KPK


Legislator Komisi XII DPR RI, Yulisman, menekankan pentingnya integrasi aspek keberlanjutan dalam kebijakan sektor migas.

Ia menyebut Indonesia bisa tertinggal jika regulasi tidak segera menyesuaikan dengan tuntutan global seperti Carbon Capture and Storage (CCS) dan Net Zero Emission.

“Kalau regulasi tidak adaptif dengan tuntutan dekarbonisasi, Indonesia bisa kehilangan kesempatan. Padahal, CCS, Enhanced Oil Recovery, dan reaktivasi sumur tua adalah kunci menjaga lifting migas sembari memenuhi target Net Zero,” jelas Yulisman.

DPR: Integrasikan CCS dan Energi Bersih dalam Hulu Migas

Ia menambahkan bahwa kini hampir semua perusahaan energi global mewajibkan aspek sustainability sebagai syarat utama berinvestasi. Kegagalan Indonesia dalam menyesuaikan bisa membuat arus modal berpindah ke negara yang lebih siap.

Lebih lanjut, Yulisman menegaskan bahwa DPR RI berkomitmen untuk mempercepat pembahasan regulasi migas bersama pemerintah.

“Investasi hulu migas yang naik tajam ini jangan sampai jadi momentum sesaat. Regulasi harus segera diputuskan agar Indonesia mampu bersaing, menjaga ketahanan energi, sekaligus menyiapkan transisi yang berkeadilan,” pungkasnya.

 

Baca juga:
Beniyanto: Legal Boleh, Tapi Harus Transparan

“Yulisman menyoroti bahwa lonjakan investasi migas tak hanya soal nominal, tapi juga harus dikaitkan dengan tuntutan global akan energi bersih. Ia mendesak regulasi yang mendukung Carbon Capture dan Net Zero.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #EnergiBersih #TransisiEnergi #CarbonCapture

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال