GalaPos ID, Jateng.
Aktivitas memancing di Sungai Gombong, Desa Wonokriyo, Kecamatan Gombong, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, berujung tragis.
Seorang warga dilaporkan tenggelam dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin siang, 11 Agustus 2025.
“Seorang pemancing ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Gombong, Kebumen. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban hanya dalam waktu satu jam, namun pertanyaan soal keselamatan aktivitas di area perairan kembali mencuat.”
Baca juga:
- Diserang Hoaks, Heni Sagara Ambil Langkah Hukum
- Sekolah Rakyat Dibangun, SDN Roboh Terlupakan?
- Saat Pendidikan Tergerus Longsor dan Banjir
Gala Poin:
1. Korban tenggelam saat memancing: Arifin Saefuloh terjatuh ke Sungai Gombong dan meninggal dunia meski upaya pencarian dilakukan cepat.
2. Evakuasi cepat oleh Tim SAR: Korban ditemukan dalam waktu sekitar satu jam oleh tim SAR gabungan, namun dalam keadaan tidak bernyawa.
3. Isu keselamatan perairan: Kasus ini menyoroti kurangnya mitigasi risiko dan perlindungan masyarakat dalam aktivitas di sekitar perairan.
Korban diketahui bernama Arifin Saefuloh (30), warga setempat dari RT 02 RW 03. Ia dikabarkan terpeleset saat memancing dan jatuh ke sungai pada pukul 13.30 WIB.
Tragisnya, Arifin tidak bisa berenang dan diketahui memiliki riwayat penyakit ayan, yang diduga turut memperburuk kondisinya saat insiden terjadi.
Informasi pertama kali diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, yang kemudian menghubungi Unit Siaga SAR (USS) Kebumen untuk segera bergerak ke lokasi kejadian.
Baca juga:
Perang Prioritas Tasikmalaya, Infrastruktur Atau Pendidikan?
“Mendapati informasi tersebut, kami dari Unit Siaga SAR (USS) Kebumen langsung berangkat ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian bersama dengan Tim SAR Gabungan,” ujar Rowidin, Koordinator Tim SAR Gabungan.
Upaya pencarian dilakukan secara intensif oleh Tim SAR Gabungan. Dalam kurun waktu sekitar satu jam, korban berhasil ditemukan di sekitar lokasi awal kejadian.
“Pada pukul 14.40 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi korban di sekitar lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka untuk penanganan lebih lanjut,” tambah Rowidin.
Dengan keberhasilan evakuasi tersebut, operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan ditutup.
“Dengan telah diketemukannya korban, maka operasi SAR resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat dapat kembali ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih,” tutup Rowidin dalam pernyataannya.
Peristiwa ini menambah daftar panjang korban tenggelam di perairan sungai yang semestinya bisa dicegah.
Baca juga:
LBH K-SARBUMUSI Diperkuat Figur Muda NU
Minimnya pemahaman masyarakat akan risiko dan kurangnya perlengkapan keselamatan dasar dalam aktivitas memancing patut menjadi perhatian serius.
Selain itu, riwayat medis korban yang memiliki penyakit ayan seharusnya juga menjadi pertimbangan ketika melakukan aktivitas di area berisiko tinggi seperti sungai.
Pengetahuan dasar pertolongan pertama, pemetaan titik rawan, serta edukasi publik bisa menjadi langkah preventif agar kejadian serupa tidak terus terulang.
Baca juga:
Kos Sempit, Pil Koplo Menumpuk! Fakta Jaringan Narkoba Gresik
“Tragedi di Sungai Gombong mengingatkan kita bahwa aktivitas memancing pun bisa berujung maut bila diabaikan aspek keselamatan. Korban bukan hanya kehilangan nyawa, tetapi juga menyisakan luka bagi keluarga dan pertanyaan untuk publik: apakah mitigasi risiko di wilayah perairan cukup memadai?”
#WaspadaDiPerairan #MitigasiBencana #KeselamatanPublik #SARResponsCepat #TragediKebumen #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia