Marching Band Sultan Agung, Dua Bulan Latihan Sehari Bergema

GalaPos ID, Sumut.
Dentuman drum, tiupan terompet, dan formasi barisan rapi mengguncang Lapangan Haji Adam Malik, Kota Pematangsiantar, Minggu 17 Agustus 2025. Marching Band Sultan Agung, yang terdiri dari 60 pelajar, sukses memikat perhatian ribuan pasang mata yang hadir dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Irama Merah Putih: Parade Sultan Agung Tawan Siantar
Dengan formasi rapi dan hentakan musik yang menggugah semangat, 60 siswa Marching Band Sultan Agung hadir bukan hanya sebagai penghibur, tapi sebagai wajah semangat muda Siantar, Minggu, 17/8/25. Istimewa

“Di tengah semarak merah putih dan panas mentari Kota Pematangsiantar, dentuman drum dan melodi tiupan Marching Band Sultan Agung menjelma menjadi bahasa semangat yang menyatukan. Bukan sekadar musik—ini adalah pernyataan bahwa generasi muda tak tinggal diam di momen bersejarah bangsa.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Marching Band Sultan Agung tampil memukau dalam peringatan HUT RI ke-80 dengan barisan rapi dan delapan lagu yang dibawakan secara formasi.
2. Penampilan ini adalah hasil latihan intensif selama dua bulan oleh 60 siswa di bawah bimbingan dua pelatih.
3. Selain marching band, Yayasan Sultan Agung juga menghadirkan pertunjukan lain seperti pawai adat dan paskibra, sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian budaya dan pendidikan karakter.


Mereka bukan tampil asal jadi. Parade dimulai sejak pukul 09.00 WIB dari halaman sekolah Sultan Agung menuju lapangan, disusul dengan pertunjukan utama yang berlangsung dari pukul 11.15 hingga 11.35 WIB.

Penampilan ini menyuguhkan delapan lagu lengkap dengan display formasi.

“Mulai parade dari sekolah Sultan Agung ke Lapangan Adam Malik pukul 09:00. Dilanjutkan dengan penampilan 8 buah lagu lengkap dengan display pukul 11:15 sampai 11:35,” sebut John Lidya, Band Manajer, dalam keterangan resminya, Senin, 18 Agustus 2025.

Penampilan tak berhenti di sana. Tepat pukul 12.00, mereka kembali turun ke jalan, menyatu dengan parade kota.

Baca juga:
Galian C Ilegal di Simalungun, Polisi Janji Lidik


Rute yang ditempuh tidak pendek: mulai dari Lapangan Adam Malik, Jalan Merdeka, Jalan Sutomo, hingga Jalan Bandung, dan berakhir kembali di sekolah.

“Lalu ikut parade dengan peserta parade yang lain pada pukul 12:00 dengan rute Lapangan Adam Malik–Jalan Merdeka–Sutomo melewati Jalan Bandung dan kembali ke sekolah,” lanjut John Lidya.

Yang tak terlihat oleh masyarakat adalah dua bulan persiapan di balik sorotan itu. Pelatih Andu Wijaya dan Yosia Stepanus Ginting membimbing para siswa lewat latihan intensif.

“Persiapan untuk 17 Agustus ini memakan waktu kurang lebih 2 bulan latihan,” sebut Andu Wijaya.

Marching Band Sultan Agung, Dua Bulan Latihan Sehari Bergema
Foto Istimewa

Ini bukan sekadar tradisi. Di tengah minimnya perhatian pemerintah terhadap pelibatan seni pelajar secara konsisten, Sultan Agung menjadikan momen ini sebagai panggung pembentukan karakter, disiplin, dan cinta tanah air.

Pihak Yayasan Sultan Agung tidak hanya menurunkan Marching Band—pawai pakaian adat, paskibra, hingga pertunjukan budaya juga turut disuguhkan.

Namun di balik kemeriahan ini, muncul pertanyaan kritis: apakah potensi anak-anak muda seperti ini hanya layak tampil setahun sekali?

Baca juga:
Tak Perlu Megah, Waruruma Tunjukkan Kemerdekaan Lewat Tradisi


Di mana perhatian dan ruang berkelanjutan untuk membina ekspresi dan kreativitas mereka?

Ataukah ini hanya akan kembali menjadi penampilan simbolik yang dilupakan begitu hari kemerdekaan lewat?

Marching Band Sultan Agung bukan sekadar memeriahkan acara.

Mereka membawa pesan: kemerdekaan adalah kerja bersama, disiplin, dan suara kolektif—yang terdengar paling nyaring lewat hentakan kaki dan harmoni nada mereka./Nai 


Parade Semangat dari Sultan Agung: Saat Musik dan Barisan Muda Menghidupkan 17 Agustus
Foto Istimewa

 


Baca juga:
Mbah Jirah, Simbol Rakyat yang Hidupi Perjuangan

“Dengan formasi rapi dan hentakan musik yang menggugah semangat, 60 siswa Marching Band Sultan Agung hadir bukan hanya sebagai penghibur, tapi sebagai wajah semangat muda Siantar. Dalam peringatan HUT RI ke-80, mereka membuktikan bahwa nasionalisme bisa disuarakan lewat irama, barisan, dan kerja keras — dua bulan lamanya.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SultanAgungBeraksi #MarchingBandMerdeka #SiantarBerpawai

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال