Bandar H dan 13 Kg Sabu, Rantai Kurir Terbongkar

GalaPos ID, Riau.
Ketika koper keenam dibuka di sebuah rumah kontrakan sederhana di Jalan Keliling, Pekanbaru, terkuaklah kenyataan yang lebih mencengangkan: 29 bungkus sabu tertata rapi di dalamnya, seolah menunggu giliran untuk dikirim.
Penangkapan dua pria di Bandara Sultan Syarif Kasim II ternyata hanyalah pintu masuk menuju jaringan narkotika yang lebih besar dan terorganisir.

13 Kg Sabu dan Jejak Kontrakan di Pekanbaru: Terungkap Jaringan Bandar H

“Dari koper di bandara hingga penggeledahan kontrakan, penyelidikan terhadap dua kurir sabu mengungkap jaringan bandar besar. Polisi terus memburu dalang penyelundupan narkoba lintas provinsi.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Penemuan tambahan 7 kg sabu di rumah kontrakan memperluas temuan kasus.
2. Tersangka mengaku hanya kurir untuk bandar besar berinisial H.
3. Polisi mendalami kemungkinan TPPU dan jaringan lebih luas dari sabu ini.

 

Dari balik koper dan kamar kontrakan, muncul nama-nama baru—H dan M—yang kini diburu sebagai otak dari operasi gelap lintas provinsi.

Setelah penangkapan dua tersangka penyelundupan sabu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Polda Riau kembali menemukan fakta mengejutkan.

Dalam penggeledahan kontrakan para tersangka, ditemukan tujuh kilogram sabu tambahan, sehingga total menjadi 13 kilogram.

“Dari penggeledahan, tim menemukan satu buah koper berisikan 29 bungkus sabu dengan berat sekitar tujuh kilogram, serta satu unit timbangan digital,” jelas Diresnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Putu Yudha Prawira, dikutip Senin, 18 Agustus 2025.

Baca juga:
Rekor Baru di Bursa, Efek Strategi atau Sentimen Sesaat?

A dan AP mengaku menerima sekitar 15 kilogram sabu dari seorang utusan bandar berinisial M di sebuah kamar hotel di Pekanbaru.

Awalnya, barang diterima dalam bentuk 15 bungkus besar, lalu dipecah menjadi 61 paket: 60 di antaranya masing-masing seberat 250 gram, dan satu bungkus seberat seperempat ons.

Delapan bungkus telah diserahkan kembali ke M, 24 bungkus diamankan di bandara, dan 29 bungkus lainnya ditemukan di rumah kontrakan.

Dari Hotel ke Koper: Alur Distribusi Sabu di Pekanbaru


Lebih lanjut, A dan AP mengaku dikendalikan oleh bandar besar berinisial H melalui orang suruhannya, M.

Keduanya sudah beberapa kali menjadi kurir, dengan bayaran Rp60 juta per kilogram untuk A, dan Rp50 juta per kilogram untuk AP.

Namun dari total pengantaran, mereka baru menerima Rp10 juta masing-masing.

13 Kg Sabu dan Jejak Kontrakan di Pekanbaru: Terungkap Jaringan Bandar H

Menurut Kombes Putu, penyidikan masih berlanjut untuk menelusuri jejak bandar besar serta kemungkinan tindak pidana pencucian uang dalam jaringan ini.

“Kasus ini masih terus dikembangkan, termasuk untuk menelusuri jaringan peredaran dan tindak pidana pencucian uangnya,” tutup Kombes Putu.

 

Baca juga:
Pidato Harapan, Novita Hardini: Rakyat Menanti Tindakan

“Tidak berhenti di bandara, pengakuan dua tersangka mengantar tim kepolisian ke sebuah rumah kontrakan di Pekanbaru. Di sanalah, koper keenam membuka sisi lain dari jaringan narkoba yang lebih besar.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PerangMelawanNarkoba #KurirSabu #PoldaRiauBeraksi

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال