Program Kopdes Merah Putih, Peluang Emas Revitalisasi Koperasi

GalaPos ID, Jakarta.
Pemerintah menargetkan pendirian 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih hingga akhir 2025. Program ini akan diluncurkan secara nasional pada 12 Juli 2024 dan dinilai sebagai lompatan besar dalam menegaskan kembali peran koperasi sebagai pilar utama ekonomi rakyat. 

Prabowo Dorong 80.000 Koperasi Desa, Ekonom Nilai Langkah Ini Titik Balik Ekonomi Rakyat

“Setelah lama terpinggirkan dalam sistem ekonomi nasional, koperasi kini bersiap kembali ke panggung utama pembangunan. Di bawah Prabowo, program Koperasi Desa Merah Putih diinisiasi untuk menggerakkan ekonomi dari akar rumput.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Pemerintah menargetkan peluncuran 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih hingga 2025 sebagai penggerak ekonomi kolektif rakyat.
2. Ekonom menilai koperasi selama ini dipinggirkan dan inisiatif ini bisa menjadi titik balik kebangkitan koperasi.
3. Skema pembiayaan harus diiringi penguatan kelembagaan agar koperasi sehat, profesional, dan mampu bersaing.

Ariyo Irhamna, ekonom Universitas Paramadina sekaligus Chief Economist BPP HIPMI, menyebut inisiatif ini sebagai koreksi atas kebijakan masa lalu yang meminggirkan koperasi dalam struktur ekonomi nasional.

“Ini adalah langkah besar yang mengafirmasi peran ekonomi rakyat berbasis kolektivitas, gotong royong, dan kemandirian usaha lokal. Langkah ini harus dilihat sebagai titik balik dari pendekatan kebijakan yang selama ini cenderung meminggirkan koperasi dalam arsitektur ekonomi nasional,” kata Ariyo dalam keterangannya, Selasa, 8 Juli 2025.

Baca juga:
Video Viral Andini Permata di Medsos Link Donwload
Ia menilai, sejak era reformasi, koperasi kerap hanya dijadikan pelengkap retorika pembangunan tanpa penguatan kelembagaan yang serius.

Skema Pembiayaan Perlu Disertai Penguatan Kelembagaan
Program ini juga akan mendapat dukungan pembiayaan dari bank-bank Himbara (BRI, Mandiri, BNI) dengan plafon pinjaman antara Rp1 hingga Rp3 miliar per koperasi.

Meski menjanjikan, Ariyo menekankan pentingnya penguatan kelembagaan koperasi agar tidak menimbulkan risiko kredit bermasalah.

Sebagai solusi, ia mendorong pembentukan Badan Usaha Koperasi Sekunder di bawah masing-masing bank Himbara untuk bertindak sebagai agregator dan payung koperasi primer yang sehat.

Ekonom: Koperasi Desa Inisiatif Prabowo Sejalan dengan Semangat Gotong Royong 

“Dengan model kebijakan seperti ini, koperasi-koperasi anggota akan memiliki akses pembiayaan yang lebih sehat, layanan manajemen terpadu, serta integrasi ke dalam rantai nilai yang lebih kuat,” ujarnya.

Model serupa, lanjutnya, telah terbukti berhasil di beberapa negara dan bahkan mulai tumbuh di Indonesia melalui kemitraan koperasi dan perusahaan jasa keuangan.

Koperasi Perlu Bertransformasi Jadi Institusi Modern
Ariyo menekankan pentingnya perubahan pendekatan dalam pembangunan koperasi, dari populistik menjadi institusional berbasis pasar.

Baca juga:
Hobi Jadi Prestasi, Ini Bonsai Kelapa Malinau ke Kontes Nasional

Koperasi perlu menjadi lembaga modern yang sanggup menjangkau pasar, mengelola sumber daya, dan menciptakan nilai ekonomi secara berkelanjutan.

“Indonesia tak kekurangan semangat kolektif dan semangat gotong royong. Yang kurang adalah keberanian untuk keluar dari jebakan pendekatan programatik jangka pendek dan seremonial menuju pembangunan koperasi yang profesional, sehat, dan berdaya saing tinggi,” tegas Ariyo.

 

Baca juga:
Ini Warisan Diogo Jota, Sepak Bola - Esports

“Pemerintah akan meluncurkan program Koperasi Desa Merah Putih pada 12 Juli. Ekonom menyebut kebijakan ini sebagai momentum membangun ekonomi rakyat secara kolektif dan berkelanjutan.”

#EkonomiRakyat #KoperasiDesa #KopdesMerahPutih #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia