Ini Warisan Diogo Jota, Sepak Bola - Esports
GalaPos ID, Portugal.
Sebagai pemain andalan Liverpool dan timnas Portugal, Diogo Jota dikenal mematikan di kotak penalti. Namun, sedikit yang tahu ia juga memegang rekor sebagai gamer profesional FIFA (EA Sports FC) dengan catatan 30-0 di mode FUT Champions pada April 2020.
Prestasi itu menempatkannya di jajaran 20 besar pemain terbaik dunia.
“Diogo Jota bukan hanya pahlawan di lapangan sepak bola, tetapi juga pelopor di dunia esports. Di balik gol-golnya yang gemilang, tersimpan semangat membangun mimpi lintas disiplin. Kepergiannya di usia 28 tahun menyisakan warisan ganda: talenta, dedikasi, dan visi masa depan.”
Baca juga:
- Jersey Merah dan Air Mata, Pemakaman Diogo Jota Getarkan Dunia
- Haru di Gondomar, Ave Maria Iringi Perjalanan Terakhir Diogo Jota
- Penyandang Disabilitas Meriahkan HUT Jakarta ke-498
Gala Poin:
1. Diogo Jota dikenal sebagai pesepak bola profesional sekaligus gamer kompetitif tingkat dunia.
2. Ia mendirikan Luna Galaxy, tim esports berbasis di Portugal yang telah meraih kesuksesan internasional.
3. Jota menjadi inspirasi lintas bidang, membuktikan anak muda bisa menggapai mimpi di lebih dari satu dunia.
Tidak puas hanya menjadi pemain, Jota mendirikan tim esports sendiri pada tahun yang sama.
Berawal dari Diogo Jota Esports, tim itu berkembang menjadi Luna Esports, dan kini dikenal luas sebagai Luna Galaxy—markas talenta muda Portugal di panggung dunia game.
Luna Galaxy tidak sekadar tim main-main. Mereka aktif di berbagai turnamen internasional, mulai dari FIFA, Dota 2, hingga Rocket League.
Baca juga:
Proyek Digitalisasi SPBU Rp 3 T Disorot, KPPU Selidiki Pertamina
Hingga pertengahan 2025, tim ini telah meraih total hadiah lebih dari USD 430.000—angka fantastis untuk klub esports yang dibangun dari semangat seorang pesepak bola.
Salah satu momen ikonik dari Jota terjadi usai mencetak dua gol ke gawang Southampton.
Ia duduk bersila di lapangan dan menirukan pose gamer memegang joystick—sebuah simbol jujur identitas gandanya sebagai atlet dan gamer.
Selebrasi itu viral, menjadi cermin inspiratif bagi remaja di seluruh dunia yang bercita-cita menjadi lebih dari satu hal.
Dalam dunia yang kerap memaksa anak muda memilih satu jalan, Jota justru menentang arus.
Ia menunjukkan bahwa disiplin, kerja keras, dan semangat bisa membuka lebih dari satu pintu kesuksesan. Ia membuktikan: seseorang bisa berlari di lapangan sambil tetap menang di layar monitor.
Warisan ini membuat Jota lebih dari sekadar legenda klub.
Baca juga:
IPSI Kalsel Resmi Dilantik, Fokus Bangun Padepokan
Ia adalah ikon dua generasi—penyemangat bagi pesepak bola muda dan inspirator bagi pemain esports pemula.
Dalam waktu singkat, ia telah meninggalkan jejak mendalam, baik dalam bentuk gol maupun game.
Kini, Luna Galaxy mengenang Jota bukan hanya sebagai pendiri, tetapi sebagai pemimpin visioner. Tim tersebut dikabarkan tengah merencanakan turnamen memorial internasional sebagai penghormatan terakhir bagi pendirinya.
Baca juga:
Tempat Hiburan di Jakarta Wajib Sediakan Ruang Merokok
“Diogo Jota dikenang bukan hanya karena gol-gol yang menggetarkan Anfield, tapi juga karena keberaniannya menjelajah dua dunia: olahraga dan teknologi. Di usia muda, ia menunjukkan bahwa seorang atlet bisa menjadi legenda di lapangan sekaligus pionir di layar game. Kini, dunia kehilangan bukan hanya pemain bintang, tapi juga sosok inspiratif yang telah meretas batas-batas mimpi generasi muda.”
#JotaLegacy #EsportsAndFootball #LunaGalaxy #InspireTheNext #GameOnJota #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
Punya informasi menarik, klarifikasi, atau ingin bekerja sama dengan kami? Kami terbuka untuk hak jawab, kolaborasi, dan masukan. Hubungi redaksi melalui chat ke WhatsApp 0822-7777-2948.