GalaPos ID, Malinau.
Keindahan bonsai kelapa karya Japarudin bukan hanya memikat mata, tapi juga membuka peluang ekonomi baru. Meskipun awalnya hanya hobi, kini ia mulai memperjualbelikan bonsai hasil karyanya.
Bukan hanya soal estetika, tetapi Bonsai kelapa juga peluang bisnis yang menjanjikan, sebagaimana ditunjukkan oleh Japarudin dari Malinau.
“Dari halaman rumah sederhana di Kalimantan Utara, Japarudin membuka peluang ekonomi lewat bonsai kelapa.”
Baca juga:
- Hobi Jadi Prestasi, Ini Bonsai Kelapa Malinau ke Kontes Nasional
- Keadilan Sosial di Kawasan Industri, Bukan Sekadar Sewa Lahan
- Silat Usia Dini Bangkitkan Semangat Juang Banua
Gala Poin:
1. Bonsai kelapa berpotensi jadi peluang usaha.
2. Pot alami dan bibit lokal menambah nilai seni.
3. Japarudin terbuka untuk kolaborasi dan pembelajaran.
Sayangnya, di Malinau sendiri, minat masyarakat terhadap bonsai kelapa masih rendah.
Koleksi Japarudin sebagian besar untuk kepuasan pribadi dan pesanan dari luar daerah.
"Saya senang mengurus bonsai ini karena prosesnya tidak terlalu lama," ungkapnya.
Baca juga:
Garasi Lebih Penting dari Kencan, Mobil: Cinta Pertama Seorang Petrolhead
Selain keunikan bentuk, pot alami dari fosil kayu ulin dan bibit lokal menjadi daya tarik tersendiri.
Bonsai kelapa dengan tampilan artistik dan perawatan yang tepat dapat bernilai jutaan rupiah.
Japarudin berharap ada peningkatan minat lokal terhadap seni ini.
Ia pun terbuka jika ada masyarakat yang ingin belajar atau bekerja sama.
Dalam konteks yang lebih luas, bonsai kelapa bisa menjadi produk unggulan daerah.
Dengan promosi yang tepat, seni ini dapat berkembang menjadi industri kreatif berbasis alam.
Baca juga:
Komisi VII DPR Dorong RUU Khusus Kawasan Industri
“Bonsai kelapa bukan hanya soal estetika, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan, sebagaimana ditunjukkan oleh Japarudin dari Malinau.”
#BonsaiKelapa #UMKMMalinau #EsensiKreatifLokal #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia