Komisi VII, Novita Hardini: KEK Batang Harus Jadi Motor Ekonomi

GalaPos ID, Jateng.
Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, menegaskan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang harus bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional, bukan hanya proyek infrastruktur raksasa tanpa dampak konkret.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerja spesifik Komisi VII ke Kabupaten Batang, Jumat, 11 Juli 2025. 


“Kalau dua tahun ke depan 1.000 hektare saja belum penuh, berarti kita belum benar-benar siap,” tegas Novita Hardini saat mengkritik lambannya realisasi investasi di KEK Batang.

Baca juga:

Gala Poin:
1. Novita Hardini mendorong agar KEK Batang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, bukan hanya proyek infrastruktur.
2. Ia menyoroti masalah birokrasi, insentif fiskal, dan kesiapan SDM yang menghambat masuknya investasi.
3. Novita menuntut transparansi pengelolaan dan program CSR yang memberdayakan masyarakat lokal.


Menurut Novita, KEK Batang telah menerima investasi besar dalam bentuk infrastruktur, namun tantangan nyata saat ini bukan lagi pembangunan fisik.

Ia menilai yang terpenting justru terletak pada kepastian hukum, transparansi pengelolaan kawasan, serta kemudahan investasi jangka panjang.

“KEK Batang sudah punya infrastruktur yang setara dengan kawasan industri Vietnam atau China. Tapi kalau investor ragu karena birokrasi dan insentif fiskal yang berubah-ubah, kita bisa tertinggal,” ujarNovita Hardini.

Baca juga:
Data Diperjualbelikan, Warga Jadi Korban & Pelaku Judol

Novita juga mendesak agar pengelola KEK membuka data soal perusahaan yang sudah masuk, target lahan yang akan terisi, serta strategi percepatan realisasi investasi.

Ia menilai, dari total 4.300 hektare yang disiapkan, fokus pengembangan 1.000 hektare harus menjadi prioritas.

“Kalau dua tahun ke depan belum penuh, artinya kita masih punya PR besar,” tegasnya.

Peringatan Novita: Jika 1.000 Hektare Tak Penuh, Artinya Kita Gagal. SDM Belum Siap, KEK Batang Perlu Pembenahan Menyeluruh
Selain iklim usaha, ia menyoroti kualitas SDM yang masih belum sepenuhnya siap pakai. Ia mengajak pemerintah memberi pelatihan dan menciptakan ekosistem industri yang mendorong kolaborasi antara pusat dan daerah.

Dalam kunjungan itu, Novita juga menekankan pentingnya keberpihakan pada masyarakat lokal melalui program CSR yang memberdayakan dan berbasis potensi daerah.

“Kita punya pertanian dan perkebunan, kenapa tidak diolah jadi produk industri di sini juga? Itu yang saya maksud dengan ekonomi yang memberdayakan,” kata legislator asal Jawa Timur itu.

Baca juga:
Ekspor Reptil dari Tuban! Langkah Kecil, Dampak Besar

Di akhir kunjungan, ia menegaskan KEK Batang harus dijaga melalui kepemimpinan visioner yang mampu menggerakkan kolaborasi lintas sektor.

“Kami di Komisi VII akan terus melakukan pengawasan. KEK Batang harus jadi motor pertumbuhan ekonomi yang merata, bukan sekadar simbol pembangunan,” pungkas Novita.

 

Baca juga:
IWO Batu Bara Desak Evaluasi Unit Tipikor

“Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, menyoroti urgensi reformasi iklim investasi dan pemberdayaan ekonomi lokal di KEK Batang. Ia menegaskan kawasan ini harus menjadi jantung ekonomi nasional, bukan sekadar proyek infrastruktur.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #KEKBatang #EkonomiBerdaya #InvestasiBerkelanjutan