Tgk Umar Rafsanjani: Film Bid’ah Serang Ulama dan Menyesatkan
GalaPos ID, Aceh.
Film Bid'ah yang tayang di Malaysia menuai kecaman dari Pembina Laskar Aswaja Aceh, Tgk Umar Rafsanjani. Dalam pernyataan yang diterima GalaPosID dan diunggah juga lewat video Instagram pribadinya pada Kamis, 17 April 2025, Tgk Umar menyebut film ini menyesatkan, merusak pemahaman Islam, dan menyudutkan ulama-ulama sufi.
"Film Bid'ah menuai kontroversi tajam. Di Aceh, ulama dan pembina Laskar Aswaja, Tgk Umar Rafsanjani, mengecam keras penayangannya dan menyebut film ini menyesatkan serta berpotensi memicu kebencian terhadap ulama dan ajaran Islam.”
Baca juga:
Gala Poin:
1. Tgk Umar Rafsanjani mengecam film Bid’ah karena dianggap menyesatkan dan menyudutkan ulama, khususnya yang berpaham tasawuf.
2. Ia menuntut evaluasi dari lembaga sensor dan menyarankan keterlibatan ulama dalam produksi film bertema agama.
3. Tgk Umar menuding film ini sarat unsur framing yang bisa dimanfaatkan kelompok Wahhabi untuk menyerang ulama.
“Film ini menggambarkan ajaran Islam secara keliru. Alih-alih mendidik, film ini justru menyesatkan pemahaman tentang Islam dan dapat merusak citra ulama,” ujar Tgk Umar, dikutip dari TheAcehPost, Kamis, 20 Maret 2025.
Menurutnya, istilah bid’ah memiliki definisi yang jelas dalam konteks akidah, namun dalam film ini dipelintir menjadi alat framing negatif terhadap tokoh berpenampilan ulama.
“Bid’ah adalah lawan dari syari’ah. Menentang syari’ah adalah kesesatan. Maka jangan bermain-main dengan perkara agama,” tegasnya.
Baca juga:
Mantan Mantri Bank Korupsi Dana KUR Rp1,7 M
Ia mempertanyakan bagaimana film semacam ini bisa lolos sensor dan tayang secara luas.
Tgk Umar menilai ada kelalaian dari pihak terkait, baik dari lembaga sensor maupun pembuat film yang tidak berkonsultasi dengan ulama.
“Lembaga sensor film juga harus bertanggung jawab. Apa kerja mereka sampai film ini bisa tayang tanpa kajian mendalam?” kritiknya tajam.
Tuduhan Terhadap Wahhabi dan Framing Negatif Ulama
Dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, Tgk Umar menyinggung dugaan keterlibatan kelompok berpaham Wahhabi dalam pengaruh konten film ini.
“Judulnya saja sudah menggiring pada satu arah. Yang suka membida’ahkan itu kan kelompok Wahhabi,” ujarnya.
Menurutnya, film ini secara tidak langsung menciptakan stigma buruk terhadap ulama berpakaian sufi.
“Ketika orang melihat ulama seperti si Walid Bejad dalam film, langsung terframing itu orang jahat, memperalat agama, dan pengejar syahwat. Ini framing yang sangat berbahaya,” ujarnya.
Baca juga:Tgk Umar mencontohkan kasus film Datuk Maringih yang pernah membuat aktor pemerannya dibenci bahkan dilempari masyarakat, untuk menunjukkan betapa kuatnya pengaruh framing dalam karya seni terhadap persepsi publik.
Darurat Judol, Wamen Komdigi: Iklan Loker ke Kamboja Diawasi Ketat
Sebagai solusi, Tgk Umar menyerukan penghentian penayangan atau revisi total film dengan melibatkan para ulama yang kompeten di bidangnya.
“Jika film ini terus beredar dalam bentuk yang menyesatkan, umat Islam harus bersuara. Jangan biarkan film seperti ini menciptakan fitnah terhadap ulama dan akidah umat,” tegasnya.
Baca juga:
Bawa Sabu, Pria di Sumber Makmur Diamankan Warga
“Tgk Umar Rafsanjani mengecam film Bid'ah yang tayang di Malaysia karena dianggap menyesatkan dan menyudutkan ulama. Ia menyerukan agar film ini dihentikan penayangannya atau direvisi dengan melibatkan para ulama. Kritik keras juga dilontarkan terhadap lembaga sensor yang dianggap lalai.”
#KontroversiFilmBidah #SuaraUlama #SensorFilmSyariah #BelaUlama #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia