Darurat Judol, Wamen Komdigi: Iklan Loker ke Kamboja Diawasi Ketat
GalaPos ID, Jakarta.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengawasi peredaran iklan lowongan kerja ilegal ke luar negeri, khususnya ke Kamboja.
"Kita harus pilah-pilah," ujar Nezar di Kantor Kementerian Komdigi, Rabu, 16 April 2025.
“Ratusan WNI terjebak jadi operator judi online di Myanmar dan Kamboja. Iklan lowongan kerja jadi umpan. Pemerintah tak tinggal diam.”
Baca juga:
Gala Poin:
1. Pengawasan Ketat: Pemerintah akan memilah dan menurunkan iklan lowongan kerja ke luar negeri yang diduga menjerumuskan ke praktik ilegal seperti judi online dan scamming.
2. Fokus Kamboja dan Myanmar: Dua negara ini menjadi pusat perhatian karena banyaknya perusahaan ilegal yang merekrut korban dari Indonesia.
3. Peraturan Baru Segera Terbit: Pemerintah tengah memfinalisasi Peraturan Pemerintah tentang pemberantasan judi online dan penipuan digital.
Nezar menjelaskan, pemilahan dilakukan untuk mengidentifikasi iklan lowongan kerja yang berkedok sebagai rekrutmen, namun pada kenyataannya menjebak korban menjadi pekerja di perusahaan judi online atau penipuan digital (scamming).
"Kalau kita ketahui itu kebanyakan kayak scamming gitu, ya. Seakan-akan itu lowongan pekerjaan, tetapi pada ujungnya adalah jalur rekrutmen untuk perusahaan judi online di luar negeri, terutama di Kamboja dan Myanmar. Kalau kita bisa identifikasi, kita akan takedown," jelasnya.
Baca juga:
Bawa Sabu, Pria di Sumber Makmur Diamankan Warga
Menurut Nezar, Kementerian Komdigi secara aktif akan menurunkan (takedown) iklan-iklan bermasalah tersebut dari media sosial jika terbukti mengarah pada praktik ilegal.
Ia juga menyampaikan perkembangan Peraturan Pemerintah (PP) terkait penanganan judi online yang saat ini dalam tahap finalisasi.
"Masih terus dalam pembicaraan. Ya, tahun ini lah (rampung)," tambahnya.
Sebelumnya, 699 korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berhasil diselamatkan dari wilayah konflik bersenjata di Myawaddi, Myanmar.
Baca juga:
Pelaku Penusukan Mobil Ditangkap Polisi, Motifnya Karena Ini
Mereka sebelumnya direkrut melalui skema serupa dan dipaksa menjadi operator judi online, pelaku love scamming, hingga penipuan digital lintas negara.
Data dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) menyebut bahwa jaringan penipuan daring di Asia Tenggara terus berkembang, menyasar pekerja migran dari Asia Selatan dan Tenggara.
Indonesia menjadi salah satu negara asal terbanyak dari korban TPPO berbasis siber ini.
Baca juga:
Polres Batu Bara Ringkus Bandar Narkoba, Amankan 50 Butir Ekstasi
“Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, angkat bicara soal maraknya iklan lowongan kerja ke Kamboja yang disinyalir menjerumuskan korban ke praktik judi online dan penipuan digital. Pemerintah bersiap lakukan tindakan tegas.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #CegahTPPO #StopJudiOnline #WaspadaLowonganKerja