Menyelami Tradisi Balimau di Kerinci, Ritual Sakral Sambut Bulan Suci
GalaPos ID, Jambi.
Masyarakat Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan, yaitu "Balimau". Tradisi ini melibatkan ritual mandi menggunakan air yang dicampur dengan jeruk nipis dan wewangian sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Masyarakat Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan, yaitu "Balimau". Tradisi ini melibatkan ritual mandi menggunakan air yang dicampur dengan jeruk nipis dan wewangian sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.
"Artikel ini membahas tradisi Balimau di Kabupaten Kerinci, sebuah ritual penyucian diri yang dilakukan masyarakat setempat dalam menyambut bulan suci Ramadan. Dijelaskan makna spiritual dan sosial dari tradisi ini, serta berbagai cara pelaksanaannya di berbagai daerah."
Baca juga:
Koko’o, Tradisi Ketuk Sahur yang Meriah di Gorontalo
Tradisi Ruwahan di Kampung Miliran, Rajut Kerukunan Antar Umat Beragama
"Ngopeni Sumenep" : Pameran Lukisan Madura Menembus Batas
Gala Poin:
1. Balimau adalah tradisi mandi dengan air jeruk nipis dan wewangian sebagai simbol penyucian diri sebelum Ramadan.
2. Ritual ini memiliki makna spiritual dan sosial, mempererat silaturahmi antarwarga.
3. Pelaksanaan Balimau beragam di berbagai daerah Kerinci, seperti di sungai, danau, atau pemandian umum.
Balimau memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.
Secara spiritual, ritual ini melambangkan pembersihan lahir dan batin, mempersiapkan individu untuk menjalani ibadah puasa dengan hati yang bersih.
Secara sosial, Balimau menjadi ajang berkumpul dan mempererat tali silaturahmi antarwarga.
"Tradisi Balimau merupakan bagian penting dalam persiapan masyarakat menyambut Ramadan dan menjadi ajang berkumpulnya masyarakat," ujar Jalinus Can, tokoh Ikatan Keluarga Dagang Siulak, Kamis, 27 Februari 2025.
"Tradisi Balimau merupakan bagian penting dalam persiapan masyarakat menyambut Ramadan dan menjadi ajang berkumpulnya masyarakat," ujar Jalinus Can, tokoh Ikatan Keluarga Dagang Siulak, Kamis, 27 Februari 2025.
Pelaksanaan Balimau di Kerinci beragam, tergantung pada daerahnya.
Beberapa komunitas melakukannya di sungai, danau, atau pemandian umum.
Air yang digunakan dicampur dengan jeruk nipis dan wewangian, melambangkan penyucian diri.
Selain itu, momen ini dimanfaatkan untuk saling bermaafan dan mempererat hubungan kekeluargaan sebelum menjalani ibadah puasa.
Baca juga:
Unik! Tujuh Leak Bali Meriahkan Pagelaran Jaran Kepang di Sidokumpul
Tradisi Balimau tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Siulak, tetapi juga di berbagai daerah lain di Kerinci dengan cara yang berbeda-beda.
Misalnya, di Desa Siulak Panjang, ribuan warga mengikuti tradisi mandi Balimau sebagai bentuk penyucian diri serta rangkaian dari kegiatan kenduri swarnabumi yang digelar di desa tersebut.
Selain di Kerinci, tradisi serupa juga ditemukan di daerah lain di Sumatera Barat, seperti Pesisir Selatan.
Baca juga:Di sana, Balimau dikenal dengan beberapa sebutan, seperti Balimau Paga, Balimau Turun ke Air, dan Ptang Balimau.
Kemandirian dan Solidaritas, Semangat Pramuka Batang di Era Digital
Meskipun memiliki nama berbeda, prinsipnya tetap sama, yaitu proses pembersihan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
Dengan tetap dilestarikannya tradisi Balimau, masyarakat Kerinci berharap nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang, menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Red: Fin.
Publisher: Naya
"Menyambut Ramadan, masyarakat Kerinci Provinsi Jambi melestarikan tradisi Balimau sebagai simbol penyucian diri dan pererat silaturahmi."
#TradisiBalimau #RamadanDiKerinci #BudayaNusantara #PenyucianDiri #SilaturahmiRamadan