Koko’o, Tradisi Ketuk Sahur yang Meriah di Gorontalo

GalaPos ID, Gorontalo.
Ribuan warga Kota Gorontalo meramaikan tradisi Koko’o atau ketuk sahur pada Senin dini hari, 3 Maret 2025. Tradisi yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Gorontalo ini, kembali dilaksanakan dengan meriah sebagai tanda dimulainya bulan Ramadan 1446 Hijriah.

Ribuan Warga Gorontalo Meriahkan Tradisi Koko’o untuk Bangunkan Warga Sahur

 

"Suara kentungan bambu yang riuh di pagi hari menyambut bulan suci Ramadan, di mana ribuan warga Kota Gorontalo merayakan tradisi Koko’o dengan semangat penuh kebersamaan. Ini adalah cara mereka untuk menyambut Ramadan, sekaligus menunjukkan kecintaan pada budaya lokal."

Gala Poin:
1. Ribuan warga Gorontalo meramaikan tradisi Koko’o dengan membunyikan kentungan bambu untuk membangunkan warga sahur menjelang waktu imsak.
2. Tradisi ini merupakan simbol kebersamaan dan rasa syukur atas datangnya bulan suci Ramadan, serta upaya memperkenalkan budaya Gorontalo.
3. Tradisi Koko’o tahun ini berjalan dengan aman dan tertib, mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah dan sponsor.


Koko’o merupakan tradisi di mana warga berkeliling kota sambil membunyikan kentungan bambu, alat musik tradisional, untuk membangunkan sesama warga agar melaksanakan makan sahur menjelang waktu imsak.

Suara kentungan bambu yang riuh terdengar di berbagai jalan utama kota, menciptakan suasana semangat menjelang waktu sahur.

Baca juga:
Flux, Moonbeam, dan Metahero, Inovator Web3 Berkapitalisasi Kecil

Ketua Panitia Koko’o Gorontalo, Fiqram Idrus, mengungkapkan bahwa tahun ini panitia menyediakan ratusan kentungan bambu yang dibagikan secara gratis kepada warga yang ingin turut serta merayakan tradisi ini.
 
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan tradisi dan budaya Gorontalo, terutama saat bulan suci Ramadan, kepada masyarakat luas," kata Fiqram.

Baca juga:
Ethereum (ETH) dan Remittix (RTX) Gebrak Pasar, Ini Prediksi Kripto

Euforia warga terlihat jelas dalam pelaksanaan tradisi Koko’o tahun ini. Banyak warga yang antusias untuk berpartisipasi, sambil turut merayakan kebersamaan dalam rangka menyambut bulan penuh berkah.

"Pelaksanaan kali ini berjalan dengan aman dan tertib, serta mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai sponsor," ujar Fiqram.

Koko’o: Tradisi Ketuk Sahur yang Meriah di Gorontalo

Selain menjadi cara untuk membangunkan warga sahur, tradisi Koko’o juga mencerminkan rasa syukur masyarakat Gorontalo atas kesempatan dipertemukannya kembali dengan bulan Ramadan.

Ini adalah wujud nyata dari rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat kental di masyarakat setempat.

Baca juga:
BTC dan ETH Waspada, OFFICIALMAGACOIN Siap Gebrak Pasar Kripto 2025

Informasi Tambahan: Tradisi Koko’o sudah dikenal sejak lama di Gorontalo dan merupakan simbol kekuatan komunitas serta keberagaman budaya di Indonesia.
 
Setiap tahunnya, tradisi ini selalu dirayakan dengan penuh semangat, tidak hanya sebagai ajang untuk membangunkan sahur tetapi juga sebagai upaya melestarikan warisan budaya lokal yang menjadi kebanggaan warga.

Baca juga:
AS Bentuk Cadangan Kripto, Bitcoin dan Ethereum Melonjak

 

"Ribuan warga Kota Gorontalo pada Senin dini hari, 3 Maret 2025, meriahkan tradisi Koko’o untuk membangunkan sahur. Menggunakan kentungan bambu, mereka menyambut datangnya bulan Ramadan dengan antusiasme tinggi. Tradisi ini tidak hanya sekadar membangunkan warga, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur masyarakat Gorontalo."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Koko’o #TradisiGorontalo #Ramadan