Dampak Right Issue pada Investasi Saham, Keuntungan atau Kerugian?
GalaPos ID, Jakarta.
Bagi para investor pemula, berinvestasi di pasar saham memang menyimpan banyak tantangan. Selain harus memahami berbagai jenis saham dan cara menganalisanya, ada pula istilah-istilah asing yang mungkin terdengar asing, salah satunya adalah Right Issue.
"Apakah kamu tahu apa itu Right Issue dalam dunia saham? Jangan lewatkan penjelasan lengkap tentang hak istimewa pemegang saham yang bisa memengaruhi portofoliomu!"
Baca juga:
Gala Poin:
1. Right Issue adalah hak bagi pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang diterbitkan perusahaan dengan harga tertentu. Hak ini memberikan kesempatan untuk mempertahankan kepemilikan saham di perusahaan.
2. Right Issue bertujuan untuk meningkatkan modal perusahaan guna ekspansi usaha atau membayar utang, sementara bagi investor, ini bisa menjadi peluang atau ancaman tergantung apakah mereka mengambil haknya.
3. Salah satu risiko utama dari Right Issue adalah dilusi saham, di mana pemegang saham yang tidak membeli saham baru dapat mengalami penurunan persentase kepemilikan dan nilai saham mereka.
Apa Itu Right Issue?
Right Issue atau yang dikenal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), adalah hak yang diberikan kepada pemegang saham untuk membeli saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan dengan harga tertentu dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
”Jika memilih opsi right issue, faktor suku bunga tidak menjadi pertimbangan utama. Investor saham juga lebih mempertimbangkan expected return dari prospek capital gain (kenaikan harga saham) di pasar sekunder di samping faktor fundamental emiten dan dividen. Dalam periode di mana terdapat fluktuasi suku bunga dan terlebih ada potensi kenaikan suku bunga, maka emiten lebih suka mengambil opsi right issue saham,” kata Praktisi Investasi Pasar Modal, Wahju Rohmanti, pada Selasa, 28 Mei 2024.
Baca juga:
Aplikasi Trading Kripto Terbaik di Indonesia Tahun 2025, Pilih Mana?
Pemegang saham yang berhak atas hak ini adalah mereka yang sudah memiliki saham perusahaan tersebut hingga batas akhir cum date.
Pemegang saham yang tidak menggunakan hak ini tidak perlu khawatir, karena mereka bisa menjualnya kepada investor lain.
Hal ini membuka kesempatan transaksi di luar sekadar jual beli saham biasa.
Tujuan Right Issue untuk Perusahaan dan Investor
Baca juga:
BMW Gugat BYD Merek 'Mini', Persaingan Industri Otomotif Memanas
Dari sisi perusahaan, Right Issue digunakan untuk meningkatkan jumlah modal yang akan digunakan dalam memperbesar skala produksi atau bahkan membayar utang.
Melalui penerbitan saham baru, perusahaan bisa membangun pabrik baru, membeli mesin, atau bahkan mengakuisisi perusahaan lain.
Hal ini tentunya dapat berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan di masa depan.
Baca juga:
Flux, Moonbeam, dan Metahero, Inovator Web3 Berkapitalisasi Kecil
Namun, ada sisi negatif yang perlu diperhatikan oleh para pemegang saham.
"Jika harga saham baru lebih rendah dari harga saham sebelumnya, dan pemegang saham tidak melaksanakan haknya, maka kepemilikan saham mereka akan terdilusi," kata seorang analis pasar modal, Irfan Maulana.
Dilusi saham berarti penurunan persentase kepemilikan saham seorang investor karena adanya penerbitan saham baru. Dengan begitu, meski saham yang dimiliki tetap ada, proporsi kepemilikan dalam perusahaan akan berkurang, yang dapat mengurangi nilai saham tersebut.
Baca juga:
Ethereum (ETH) dan Remittix (RTX) Gebrak Pasar, Ini Prediksi Kripto
Terdapat dua jenis Right Issue yang perlu kamu ketahui:
- Dengan HMETD: Saham baru hanya bisa dibeli oleh pemegang saham yang memiliki hak untuk menebusnya.
- Tanpa HMETD: Saham baru hanya ditawarkan kepada pihak tertentu, bukan kepada seluruh pemegang saham.
Meskipun bertujuan untuk meningkatkan modal perusahaan, banyak investor yang tidak menyukai Right Issue.
Baca juga:
Tradisi Ruwahan di Kampung Miliran, Rajut Kerukunan Antar Umat Beragama
Hal ini dikarenakan dilusi saham yang terjadi. Meskipun investor bisa menjual haknya, mereka tetap akan merugi jika nilai penjualan Right Issue tidak bisa menutupi kerugian dari penurunan persentase kepemilikan saham.
Perusahaan biasanya melakukan Right Issue untuk mendapatkan dana tambahan.
Dana yang terkumpul bisa digunakan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi usaha, membayar pinjaman, atau memperkuat modal kerja.
Baca juga:
IHSG Terkoreksi, Ini Penyebabnya Menurut BEI
Namun, perusahaan juga harus hati-hati dalam menggunakan Right Issue, terutama jika tujuan penerbitannya adalah untuk menambah kepemilikan pemegang saham tertentu.
Bila tidak hati-hati, hal ini bisa merugikan pemegang saham yang sudah ada.
Memahami Right Issue sangat penting bagi para investor saham, terutama bagi mereka yang baru mulai terjun ke pasar modal.
Baca juga:
Satgas Pangan Polres Kendal Pastikan Distribusi Sembako Aman dan Terkendali
Meskipun bisa memberikan peluang, Right Issue juga membawa potensi risiko, terutama dalam bentuk dilusi saham.
Sebagai investor, pastikan untuk terus memantau pergerakan saham dan keputusan perusahaan yang berhubungan dengan Right Issue.
Baca juga:
Kepoin! Pi Network, Pahami Dinamika Harga dan Faktor Penyebabnya
"Artikel ini membahas secara sederhana tentang istilah Right Issue (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) yang sering muncul dalam pasar modal. Dengan menjelaskan pengertian, tujuan, jenis, serta keuntungan dan kerugian dari Right Issue, artikel ini diharapkan dapat memberi pemahaman lebih jelas kepada investor, terutama yang baru memulai berinvestasi saham."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #InvestasiSaham #RightIssue #PasarModal #KeuanganPribadi #BelajarInvestasi