Perang Ukraina Rusia Masuki Hari Ke-1049, Ketegangan dan Korban Bertambah
GalaPos ID, Ukraina.
Memasuki hari ke-1.049 invasi Rusia ke Ukraina, situasi di medan perang tetap memanas. Pasukan Ukraina melaporkan bahwa mereka masih bertempur di kota Kurakhove, yang terletak di wilayah timur Ukraina. Kota ini sebelumnya diklaim telah direbut oleh pasukan Rusia. Moskow menyebut penguasaan Kurakhove sebagai “pusat logistik penting” yang mempercepat pergerakan pasukan Rusia untuk menguasai wilayah Donetsk bagian timur.
![]() |
X: @Alex_Oloyede2 |
"Perang yang memasuki hari ke-1.049 antara Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dengan pertempuran sengit di berbagai front dan dampak kemanusiaan yang semakin menghantui."
Sementara itu, Ukraina melaporkan bahwa pasukannya telah memulai “aksi ofensif baru” di wilayah Kursk, Rusia. Dalam 24 jam terakhir, Staf Umum Ukraina mengungkapkan bahwa terjadi 218 pertempuran di berbagai garis depan, dengan 94 serangan Rusia berhasil ditahan di wilayah Kursk saja.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah melancarkan serangan terhadap unit-unit Ukraina di Kursk dan mengklaim berhasil mengalahkan beberapa brigade Ukraina di enam lokasi berbeda.
Baca juga:
Di sisi lain, Ukraina mengaku berhasil melakukan serangan presisi terhadap pos komando militer Rusia di dekat Belaya, wilayah Kursk, serta menghancurkan dua sistem rudal permukaan-ke-udara Osa di wilayah selatan Ukraina.
Laporan terbaru dari Institute for the Study of War (ISW) menyebutkan bahwa pasukan Rusia kini menguasai sekitar 71 persen kota Toretsk di wilayah Donetsk. Sementara itu, dampak perang terhadap warga sipil semakin berat.
PBB melaporkan ratusan korban jiwa dan luka-luka, termasuk anak-anak, dalam sepekan pertama Januari. Suhu yang turun di bawah nol serta rusaknya infrastruktur listrik semakin memperburuk kondisi warga yang terperangkap di garis depan.
Baca juga:
KPPU: Persaingan Usaha di Sektor Energi dan Konstruksi Masih Lemah
Ketegangan geopolitik juga semakin memanas. Di kawasan Baltik, angkatan laut Swedia membantu Finlandia mengambil jangkar kapal tanker Rusia yang diduga merusak kabel listrik dan telekomunikasi bawah laut. Kasus ini menambah ketegangan antara Rusia dan negara-negara Eropa.
Di Jerman, pasangan suami-istri mengaku bersalah atas pembunuhan seorang pengungsi Ukraina dan ibunya dengan niat menculik bayi korban. Kasus ini sedang disidangkan di Pengadilan Distrik Mannheim.
Di kancah diplomasi, Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, dijadwalkan bertemu dengan Komisi Eropa untuk membahas penghentian transit gas Rusia melalui Ukraina.
Baca juga:
BPIH 2025 Turun, Komisi VIII Tekankan Efisiensi untuk Keberlanjutan Dana Haji
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, menyatakan pemahamannya terhadap keberatan Rusia atas rencana Ukraina untuk bergabung dengan NATO.
Lebih lanjut, Uni Eropa menuduh Rusia menggunakan pasokan gas sebagai senjata dalam “perang hibrida” terhadap Moldova, yang memperburuk situasi di wilayah Transnistria yang kini tanpa pasokan gas Rusia sejak 1 Januari.
Ketegangan ini memperburuk stabilitas kawasan, di tengah musim dingin yang semakin menyulitkan kondisi kemanusiaan.