Risiko Puncak Bencana Akhir Tahun, Atalia Praratya Serukan Mitigasi

GalaPos ID, Bandung.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca ekstrem akibat angin monsun Asia dan potensi siklon tropis akan terjadi hingga awal Januari 2026.
Fenomena ini diprediksi memicu gelombang pasang, angin puting beliung, badai, cuaca panas ekstrem, serta hujan deras yang berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor.

Cuaca Ekstrem hingga Januari, DPR Minta Pemerintah Waspada Penuh
Anggota Komisi VIII DPR RI mendesak pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem akhir tahun. Foto: istimewa

"Cuaca ekstrem diprediksi berlangsung berminggu-minggu dan berpotensi memicu bencana besar. Apakah kesiapsiagaan pemerintah sudah cukup?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. BMKG memprediksi cuaca ekstrem hingga awal Januari 2026.
2. Komisi VIII DPR mendesak pemerintah meningkatkan siaga karena bencana hidrometeorologi makin sering terjadi.
3. DPR menyoroti kebutuhan peningkatan anggaran kebencanaan hingga Rp2 triliun.


Menyikapi peningkatan risiko tersebut, Atalia Praratya, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar, mendesak pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kesiapsiagaan nasional.

“Kami dari Komisi VIII DPR RI meminta masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi secara maksimal. Peringatan dari BMKG ini harus kita tanggapi dengan serius, apalagi ancaman bencana hidrometeorologi ini bertepatan dengan puncak mobilitas masyarakat selama liburan Natal dan Tahun Baru yang berarti mobilitas warga juga tinggi,” ujar Atalia, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa, 9 Desember 2025.

Data historis BMKG dan BNPB menunjukkan bencana hidrometeorologi mendominasi lebih dari 80 persen kejadian bencana di Indonesia setiap tahun.

Sepanjang 2025, BNPB mencatat 2.997 kejadian bencana hingga 4 Desember. Banjir menjadi yang paling sering, yaitu 1.503 kejadian, disusul cuaca ekstrem (644 kejadian) dan tanah longsor (218 kejadian).

Baca juga:
Transaksi Kripto Tembus Rp 409 T, Indonesia Dilirik Global

Catatan tersebut mempertegas kerentanan Indonesia di tengah fenomena cuaca ekstrem yang berulang.

Atalia menekankan pentingnya keterlibatan publik.

“Mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat. Langkah sederhana seperti membersihkan saluran air, memantau informasi BMKG secara berkala, tidak membuang sampah dan menebang pohon sembarangan, merupakan bagian dari mitigasi bencana,” katanya.

Atalia menyebut Komisi VIII, sebagai mitra kerja BNPB dan Kementerian Sosial, terus mengawal penguatan kesiapsiagaan bencana, terutama dari aspek pendanaan.

Ia mengapresiasi alokasi Rp351,83 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk 2025, tetapi menilai anggaran nasional perlu lebih adaptif.

Wakil Ketua Komisi VIII, Singgih Januratmoko, sebelumnya mengusulkan peningkatan anggaran BNPB menjadi Rp1–2 triliun pada tahun anggaran 2026.

Indonesia Rawan Banjir dan Longsor, DPR Tekan Pemerintah Percepat Kesiapsiagaan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperingatkan potensi banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang di berbagai wilayah Indonesia.


Usulan ini mengemuka karena hampir seluruh wilayah Indonesia tengah berada dalam kategori rawan bencana—mulai dari banjir bandang, longsor, rob, hingga erupsi Gunung Semeru.

Atalia menegaskan perlunya koordinasi kuat:
“Koordinasi antar dinas terkait, dari BPBD, Dishub, hingga Dinas Sosial, harus diperketat untuk memastikan respons yang cepat dan terintegrasi,” ujarnya.

Imbauan Natal dan Tahun Baru

Atalia meminta masyarakat lebih berhati-hati saat liburan akhir tahun.
“Selama liburan, hindari berkegiatan di daerah aliran sungai, lereng curam, atau zona pesisir yang berpotensi terkena gelombang tinggi. Keselamatan keluarga adalah prioritas utama,” imbaunya.




Baca juga:
Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Ditangguhkan, Keluarga Korban Protes

"BMKG memprediksi cuaca ekstrem hingga awal 2026. Atalia Praratya dari Komisi VIII DPR meminta pemerintah meningkatkan siaga bencana, menilai frekuensi bencana hidrometeorologi meningkat tajam sepanjang 2025."

#CuacaEkstrem #Mitigasi #Bencana #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال