GalaPos ID, Pangkalpinang.
Banjir rob kembali menghantam kawasan bantaran Sungai Rangkui, Kelurahan Opas Indah, dan telah merendam 300 rumah warga selama tiga hari berturut-turut.
Kondisi ini disebut sebagai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir, memunculkan kembali pertanyaan mengenai efektivitas mitigasi pemerintah terhadap banjir pesisir yang berulang.
![]() |
| Sudah beberapa hari kawasan bantaran Sungai Rangkui terendam banjir rob dengan ketinggian air mencapai 50 cm dan berdampak pada 300 rumah warga. Foto: Eko SR |
“Banjir rob terbesar dalam beberapa tahun kembali menghantam Pangkalpinang. Warga tiga hari bertahan dalam kepungan air tanpa solusi jangka panjang.”
Baca juga:
- Kebakaran Terra Drone: 22 Korban Tewas, Polisi Selidiki Penyebab
- Ilham Permana Dorong Transformasi PT PAL Menuju Green Defence Shipyard
- Tersangka Kasus Persetubuhan Anak Ditangguhkan, Keluarga Korban Protes
Gala Poin:
1. Banjir rob terparah dalam beberapa tahun merendam 300 rumah selama tiga hari.
2. Warga menuntut pengerukan sungai sebagai solusi permanen yang tak kunjung dilakukan.
3. Pemerintah kelurahan memperingatkan potensi banjir susulan, namun belum menyampaikan mitigasi jangka panjang.
Genangan mulai memasuki rumah warga sejak pukul 09.00 WIB seiring meningkatnya pasang air laut. Warga kembali terpaksa mengangkat perabotan ke tempat aman, menandakan siklus tahunan yang tak kunjung ditangani secara struktural.
“Dari tiga hari terakhir, hari inilah air rob paling tinggi. Ini yang paling parah, karena sebelumnya air tidak pernah sampai ke jalan besar, tapi sekarang sudah mencapai jalan. Harapan kami, pemerintah kota dapat melakukan renovasi atau menggali sungai lebih dalam lagi,” jelas Risdawati, warga setempat, Selasa, 9 Desember 2025.
Keluhan warga konsisten dari tahun ke tahun: kapasitas Sungai Rangkui tak lagi memadai menghadapi kombinasi pasang tinggi air laut dan tingginya curah hujan. Namun langkah mitigasi struktural, seperti pengerukan, belum juga terlihat nyata.
Lurah Opas Indah, Juni, mengonfirmasi bahwa banjir rob terjadi pada 7–9 Desember dan diperkirakan baru surut pada pukul 14.00 WIB.
Baca juga:
Gedung Terra Drone Terbakar, Damkar Sulit Tembus Lantai Enam
Ia mengingatkan warga agar tetap waspada karena potensi pasang susulan masih tinggi.
“Ada sekitar tiga ratus KK yang terdampak banjir rob di Kelurahan Opas Indah. Ketinggian banjir saat ini sekitar lima puluh sentimeter. Jika melihat tabel data air dari tanggal tujuh, delapan, hingga sembilan, banjir mulai terjadi pada pagi hari sekitar pukul sembilan,” ujar Juni.
Meski pemerintah kelurahan meminta warga bersiaga, tidak ada penjelasan rinci terkait rencana jangka panjang. Padahal, data BMKG menunjukkan tren kenaikan muka air laut di beberapa wilayah pesisir Indonesia—termasuk Bangka Belitung—terus meningkat setiap tahun.
Dengan banjir rob yang makin meluas dan tinggi, warga semakin mendesak pemerintah kota untuk berhenti memberikan solusi sementara dan mulai membangun infrastruktur adaptif yang benar-benar mampu menahan peningkatan risiko hidrometeorologi.
Baca juga:
Tragedi Terra Drone Tewaskan 20 Orang, Termasuk Ibu Hamil
"Banjir rob setinggi 50 cm merendam 300 rumah di Pangkalpinang selama tiga hari berturut-turut. Warga mendesak pemerintah melakukan pengerukan Sungai Rangkui dan perbaikan infrastruktur pesisir karena banjir semakin meluas setiap tahun."
#BanjirRob #Pangkalpinang #BangkaBelitung #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
