TMMD di Magetan: Jalan Baru, Harapan Baru untuk Warga Desa Kembangan

GalaPos ID, Magetan.
Guyuran hujan, lumpur yang melekat di kaki, dan dingin yang menusuk tubuh tak menyurutkan langkah para prajurit TNI dan warga Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Di tengah alam yang tak selalu bersahabat, mereka tetap bergandeng tangan dalam satu semangat: “Membangun Desa, Membangun Harapan.”

Prajurit dan Petani Bersatu, TMMD Bangkitkan Semangat Gotong Royong di Magetan

"Di sebuah desa kecil di lereng Magetan, deru molen, tawa anak-anak, dan suara cangkul bersahutan menjadi melodi pembangunan. Hujan turun, lumpur menempel, tapi semangat tak padam. Di sinilah, makna gotong royong kembali hidup—antara rakyat dan prajurit yang sama-sama mencintai tanahnya."

Baca juga:

Gala Poin:
1. TMMD di Magetan menghadirkan perubahan nyata — membangun jalan, masjid, dan rumah warga miskin dengan semangat gotong royong.
2. Partisipasi warga tinggi — petani, ibu-ibu, hingga anak-anak turut serta dalam proses pembangunan desa.
3. Lebih dari sekadar infrastruktur — TMMD menumbuhkan nilai sosial, kebersamaan, dan rasa percaya antara rakyat dan TNI.


Suara cangkul bersahutan berpadu dengan tawa warga, menandai denyut gotong royong yang begitu kuat. Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) kembali menghadirkan kisah kebersamaan yang tak sekadar tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang rasa dan harapan baru bagi rakyat kecil.

Sebelum program TMMD hadir, Wardi, seorang petani dari Dusun Kembangan, mengaku selalu kesulitan setiap kali musim hujan tiba. Jalan sempit dan berlumpur membuat aktivitas warga lumpuh.

“Dulu jalannya lengket sekali. Kalau hujan, sepeda motor saja tidak bisa lewat karena lumpur. Kadang saya harus dorong sambil bawa padi di pundak,” kenang Wardi sambil menepuk bahunya yang masih tertempel rumput usai memberi makan ternak, Jumat, 31 Oktober 2025.

Kini wajah desa itu berubah. Jalan yang dulu becek kini perlahan menampakkan rabat beton berwarna abu-abu, hasil kerja keras warga dan prajurit TNI.

Baca juga:
Badung Pilih Insinerator Ramah Lingkungan Sambil Tunggu PSEL 2027


Sejak pagi hingga sore, mereka bahu membahu mengangkut batu, pasir, dan mengaduk semen.

“Alhamdulillah, sekarang jalannya sudah bagus berkat TMMD. Kalau panen nanti lebih mudah, anak-anak juga bisa ke pondok pesantren tanpa takut jalan licin,” ucap Wardi, matanya berbinar menatap jalan baru yang mulai mengering disapu matahari sore.

Program TMMD tahun ini tak hanya fokus pada pembangunan jalan. Di Desa Kembangan, prajurit TNI juga membangun masjid dan melakukan bedah rumah bagi warga miskin. Sebuah bukti bahwa pembangunan sejati tak hanya soal beton dan bata, tetapi juga nilai kemanusiaan.

“Kami ingin TMMD ini tak hanya meninggalkan bangunan fisik, tapi juga nilai sosial — kebersamaan, empati, dan gotong royong,” ujar Komandan SSK TMMD, Lenda Triyanto.

Selama lima belas hari, prajurit dan warga berpacu dengan waktu. Saat hujan datang, mereka berteduh sambil menyeruput kopi hangat di rumah warga.

TMMD Magetan: Dari Lumpur Jadi Harapan, Desa Kembangan Berubah Wajah

Saat langit cerah, mereka kembali bekerja dengan semangat yang tak pernah padam.

“Kadang kami hanya bisa kerja setengah hari karena hujan deras, tapi semangat tidak pernah hilang,” tutur Lenda tersenyum.

Di sela pekerjaan, tawa anak-anak desa terdengar riang. Kaum ibu menyiapkan teh dan ubi rebus untuk para prajurit. Mereka bukan sekadar penonton—mereka bagian dari perjuangan. Di sinilah kebersamaan tumbuh, menjadi kisah yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Kini, progres pembangunan jalan mencapai 75 persen. Masjid mulai berdiri, dan rumah-rumah warga miskin tampak lebih layak. Di setiap sudut desa, terpancar wajah-wajah bahagia yang tak bisa dibeli oleh angka statistik.

“Kami merasa bersyukur. Ini bukan cuma soal bangunan, tapi tentang harapan baru untuk kami semua,” ujar Wardi lirih, matanya menerawang ke arah masjid yang mulai berdiri.

Baca juga:
APEC 2025, Prabowo Dorong Pengiriman Mahasiswa Indonesia ke Selandia Baru



Menjelang senja, saat suara molen perlahan berhenti dan langit berubah jingga, beberapa prajurit masih menuntaskan pekerjaannya. Lumpur masih melekat di sepatu mereka, tapi hati mereka bersih—karena di balik setiap adukan semen, ada doa, cinta, dan pengabdian.

Program TMMD di Magetan menjadi bukti nyata bahwa gotong royong bukan cerita masa lalu. Ia hidup di setiap tawa, peluh, dan langkah kaki yang beriringan antara TNI dan rakyat.

 

Baca juga:
Cegah Kanker Payudara untuk Perempuan Indonesia

"Guyuran hujan dan jalan berlumpur tak menyurutkan semangat prajurit TNI dan warga Desa Kembangan, Magetan, untuk membangun desanya. Melalui program TMMD, mereka bergotong royong membuka akses jalan, membangun masjid, dan memperbaiki rumah warga miskin. Di tengah keterbatasan, lahir harapan baru."

#TMMD2025 #GotongRoyong #TNIuntukRakyat #MagetanBerbenah #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال