Setahun Prabowo: 145 Juta Warga Sudah Bekerja, Benarkah?

GalaPos ID, Jakarta.
Dalam laporan riset tahunan “Mengubah Indonesia” yang dirilis oleh NEXT Indonesia, disebutkan bahwa tingkat pengangguran Indonesia kini berada di titik terendah dalam 30 tahun terakhir: 4,76% pada Februari 2025.
Tapi dengan beban fiskal yang terus melebar, akankah transformasi ini bertahan?

Cek Data: Apakah Ledakan Program Sosial RI Berkelanjutan?
Foto: BPMI Setpres

"Ledakan angka "terendah dalam sejarah" dan program sosial massif mewarnai satu tahun pertama pemerintahan Prabowo. Tapi dalam logika pembangunan, pertanyaannya bukan sekadar apa yang sudah dicapai, tapi apakah bisa dijaga?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. Pengangguran turun ke 4,76%, terendah sejak 1995 menurut data BPS dan riset NEXT.
2. Pemerintah menggelontorkan program sosial besar: MBG, Sekolah Rakyat, CKG, dan Koperasi Desa.
3. Keberlanjutan program ini diragukan jika tanpa reformasi fiskal dan kontrol anggaran yang ketat.


"Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 mencapai 4,76%. Ini adalah angka terendah dalam 30 tahun terakhir atau sejak tahun 1995 yang mencapai 7,42%," tulis laporan NEXT Indonesia yang diterima redaksi, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Dari 153,05 juta angkatan kerja, sebanyak 145,77 juta orang telah bekerja. Penurunan ini disebut seiring dengan penguatan program-program padat karya, pembangunan desa, serta bantuan langsung tunai.

Namun, beban fiskal negara juga meningkat seiring pembiayaan program-program sosial. 31,2 juta anak telah menikmati manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), 165 Sekolah Rakyat aktif dengan 15.370 siswa, dan 46,2 juta warga telah menerima layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Baca juga:
Bukan Taipan, Petani Gen Z Bontoa Ubah Karst Jadi Ladang Teknologi

Selain itu, pemerintah mencatat lebih dari 83 ribu Koperasi Desa Merah Putih berdiri, dengan satu juta anggota aktif.

Pemerintah pusat juga mengandalkan program bantuan langsung dan penguatan ekonomi desa sebagai bantalan utama penurunan kemiskinan.

Transformasi sosial dan ekonomi yang digulirkan selama setahun pemerintahan Prabowo memang mencetak capaian historis—pengangguran terendah dalam 30 tahun dan jutaan warga menikmati manfaat program sosial.

Masalahnya: seberapa kuat fondasi fiskal Indonesia menopang program ambisius ini? Apakah ini investasi jangka panjang atau bom waktu anggaran?

Setahun Prabowo: 145 Juta Warga Sudah Bekerja, Benarkah?
Foto: BPMI Setpres

Namun, di balik angka-angka gemilang itu, keberlanjutan menjadi pertanyaan utama. Tanpa fondasi fiskal yang kuat dan tata kelola anggaran yang ketat, capaian ini bisa saja menjadi pencapaian sesaat yang rapuh.

Apakah Indonesia tengah membangun kesejahteraan berkelanjutan atau hanya menumpuk beban jangka panjang? Waktu akan membuktikan. Yang jelas, publik berhak mengawal, bertanya, dan menuntut transparansi. Tetap ikuti GalaPos.ID untuk ulasan tajam dan terpercaya seputar dinamika ekonomi, sosial, dan kebijakan nasional.

 

 

Baca juga:
Rasa Indonesia di Sydney, Pandawa Jadi Rumah Kedua Nusantara

"Tingkat pengangguran Indonesia diklaim menyentuh angka terendah sejak 1995. Pemerintah juga menggelontorkan berbagai program sosial. Tapi dengan beban fiskal yang terus melebar, akankah transformasi ini bertahan?"

#Pengangguran2025 #NEXT #PrabowoSubianto #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال