GalaPos ID, Trenggalek.
Sertifikasi produk UMKM tak lagi sekadar kebutuhan legalitas. Bagi Novita Hardini, Anggota Komisi VII DPR RI, standarisasi mutu nasional seperti SNI adalah strategi ekonomi jangka panjang yang harus dipahami sebagai investasi.
"Sertifikasi produk bukan hanya tentang legalitas. Di balik label SNI tersimpan potensi ekspor, daya saing, dan kemandirian ekonomi yang selama ini hanya jadi wacana. Mengapa ini belum jadi prioritas semua UMKM?"
Baca juga:
- Ratusan Mobil VW Tua Padati Malang, Kampanyekan Tertib Lalu Lintas
- Mediasi Gagal, Gugatan 125 Triliun terhadap Gibran Masuk Pengadilan
- Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Resmi Tersangka Korupsi Laptop
Gala Poin:
1. Standarisasi nasional seperti SNI dan ISO dianggap sebagai investasi strategis oleh Novita Hardini, bukan hanya kewajiban administratif.
2. Penerapan standar mutu akan membuka peluang ekspor, menarik investasi, dan meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama pada sektor UMKM dan ekonomi kreatif.
3. Kegiatan Bimtek ini dimaksudkan untuk menyederhanakan proses sertifikasi dan memperkuat kolaborasi antara BSN, pemerintah daerah, serta komunitas pelaku usaha.
“Standarisasi mutu nasional adalah investasi strategis untuk masa depan. Bayangkan, jika setiap produk UMKM Trenggalek dari kerajinan bambu hingga paket wisata pantai sudah bersertifikat SNI atau ISO, betapa besar dampaknya. Ini akan membuka pintu ekspor, menarik investasi, dan melindungi konsumen dari barang KW yang merugikan,” tegas Novita saat memberikan materi dalam Bimbingan Teknis Standarisasi di Hotel Bukit JAAS Permai, Senin, 13 Oktober 2025.
Kegiatan yang menghadirkan ratusan pelaku usaha, pariwisata, event organizer, kader PKK, hingga kelompok wanita tani itu menjadi upaya konkret dalam menyederhanakan proses sertifikasi dan edukasi standar nasional.
Baca juga:
Langkah Daftar Upbit Indonesia dan Klaim Airdrop Token NPXS
Novita menambahkan, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional harus digenjot secara sistemik. “Kami terus mendorong agar kontribusi UMKM dalam ekspor nasional mencapai 15,7%.
Karena itu, BSN berperan penting melalui inisiatif seperti Bootcamp SNI Bina UMK 2025 yang memfasilitasi sertifikasi, pelatihan, dan pendampingan bagi ribuan pelaku usaha di seluruh Indonesia,” paparnya.
Dalam konteks globalisasi dan keterbukaan pasar, standar mutu tak bisa ditawar. Standar inilah yang menentukan apakah suatu produk bisa bersaing di pasar internasional atau hanya berhenti di pasar lokal. Trenggalek bisa menjadi lokomotif perubahan itu.
Melalui bimbingan teknis di Trenggalek, Novita Hardini menegaskan pentingnya membangun ekosistem UMKM berbasis mutu. Kolaborasi dengan BSN dan UMMI dianggap sebagai fondasi untuk menciptakan pelaku usaha daerah yang mampu menembus pasar global.
Baca juga:
Jangan Salah Pilih, Ini Tips Memilih Sayuran Segar dan Sehat
"Novita Hardini mendorong pelaku UMKM di Trenggalek untuk menjadikan standar mutu nasional sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar beban administratif. Sertifikasi SNI bukan hanya legalitas, tapi fondasi menuju kemandirian ekonomi nasional."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SertifikasiUMKM #SNIUntukUMKM #EkonomiTrenggalek