Maxi Doge dan Pepenode Jadi Magnet Baru Investor Kripto

GalaPos ID, Jakarta.
Dua nama baru tengah menggebrak dunia kripto menjelang Oktober 2025: Maxi Doge dan Pepenode. Keduanya bukan sekadar koin meme, melainkan proyek dengan utilitas, gameplay, dan sistem reward tinggi yang membuat investor berbondong-bondong masuk sejak fase presale.

"Ketika aset besar seperti Bitcoin dan UNI menurun, investor tak menunggu pulih—mereka berburu proyek yang belum lahir di bursa."

Baca juga:

• Uniswap dan SHIB Terkoreksi, Investor Justru Melihat Peluang
• MotoGP Mandalika, Panggung Sport Tourism atau Elitisme Baru?
• KDM Usung Program Rereongan Seribu ASN Jabar

Gala Poin:
1. Maxi Doge dan Pepenode meraup dana besar di tengah koreksi pasar kripto.
2. Konsep staking ekstrem dan gamified mining menarik investor muda.
3. Presale jadi tren baru investasi kripto 2025, menggantikan minat pada token besar.

Maxi Doge: Koin Meme Bertema Leverage
Maxi Doge muncul dari komunitas trader ekstrem yang dikenal dengan gaya “degen”—berani risiko tinggi dan hidup dari volatilitas.

Presale token ini sudah mengumpulkan $2,58 juta atau sekitar Rp43,19 miliar, dengan harga hanya Rp4,33 per token.

Proyek ini menonjol karena menawarkan staking APY hingga 131% per tahun, kontes ROI bulanan, dan kemitraan dengan platform leverage trading.

Narasi kampanyenya berani:

“Forget your limits. We’re not just printing—we’re cooking.”

Baca juga:
Tutorial Cara Mudah Buat Slider Blogger, Cepat dan Ringan

Distribusi token Maxi Doge didominasi dana marketing (40%) dan community fund (25%), menunjukkan fokus mereka pada pertumbuhan jangka panjang.

Selain itu, proyek ini telah diaudit oleh Coinsult dan SolidProof untuk menjamin keamanan smart contract-nya.

Roadmap Maxi Doge dirancang seperti kisah komunitas: mulai dari “Wake Up” hingga “Final Countdown”—menggabungkan humor, energi, dan strategi promosi global.

Pepenode: Mining Virtual yang Gamified
Berbeda dari Maxi Doge, Pepenode mengusung konsep “mine-to-earn” tanpa GPU fisik. Pengguna bisa membangun rig mining virtual dan menghasilkan token meme seperti PEPE dan Fartcoin.

Presale Pepenode telah mengumpulkan $1,48 juta (Rp24,85 miliar) dengan harga Rp17,99 per token, dan menawarkan staking reward hingga 888% per tahun.

Semua aktivitas mining dilakukan secara virtual, terintegrasi dengan sistem staking dan reward otomatis.

“Kami ingin membuat mining menyenangkan dan bisa diakses siapa pun, bukan hanya orang dengan modal besar,” ujar salah satu pengembang Pepenode melalui forum komunitas.

Struktur token Pepenode menunjukkan fokus pada pengembangan ekosistem jangka panjang—dengan 35% dialokasikan untuk pengembangan protokol dan 35% untuk treasury komunitas.

Baca juga:
Evakuasi Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Korban Bertambah 

Proyek ini juga menargetkan Gen Z dan milenial dengan sistem gameplay yang ringan dan mudah dipahami.

Simbol Pergeseran Pasar Kripto
Maxi Doge dan Pepenode bukan sekadar proyek hype. Keduanya mencerminkan pergeseran investor dari token besar menuju proyek dengan utilitas kreatif, reward tinggi, dan komunitas aktif.

Dengan total dana presale menembus Rp68 miliar, keduanya menunjukkan gairah baru di pasar yang sebelumnya tampak lesu.

 

Disclaimer:

Konten ini disajikan untuk tujuan informasi dan edukasi. GalaPos ID menyusun materi dari berbagai sumber terpercaya, tanpa pengaruh pihak luar. Perlu diingat, performa aset di masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Investasi kripto bersifat fluktuatif dan berisiko tinggi. Selalu lakukan riset sendiri dan gunakan dana yang siap untuk risiko (uang dingin). Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Investasi cerdas dimulai dari pengetahuan yang cukup.

Baca juga:
Yoghurt dan Pisang, Duo Penjaga Tekanan Darah

"Di tengah koreksi kripto global, dua proyek presale justru memanas. Maxi Doge dan Pepenode berhasil menghimpun dana lebih dari Rp68 miliar hanya dalam beberapa pekan, dengan konsep staking ekstrem dan virtual mining yang digemari investor muda."

#MaxiDoge #Pepenode #CryptoPresale #InvestasiDigital #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia