GalaPos ID, Jakarta.
Laporan tahunan dari lembaga riset kebijakan publik NEXT Indonesia Center menyebut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil mencetak sejarah. Dalam dokumen bertajuk “Mengubah Indonesia”, mereka mengklaim angka kemiskinan nasional turun ke titik terendah sepanjang sejarah Republik.
![]() |
| Foto: BPMI |
"Angka statistik bisa memukau. Namun, bagi warga yang masih antre bantuan, kehilangan pekerjaan, atau tak sanggup bayar sekolah anak, pertanyaan yang mengemuka tetap sama: benarkah hidup mereka kini lebih sejahtera?"
Baca juga:
- Kampus Terkhianati: Pinjaman IDB Diselewengkan
- Senjata Tajam dan Tawuran, Padang Butuh Lebih dari Sekadar Patroli
- Rasa Indonesia di Sydney, Pandawa Jadi Rumah Kedua Nusantara
Gala Poin:
1. Kemiskinan nasional Maret 2025 diklaim turun menjadi 8,47%, terendah sepanjang sejarah RI.
2. Penurunan signifikan terjadi di desa, sementara di kota justru sedikit meningkat.
3. Validitas dan distribusi hasil masih jadi pertanyaan publik di tengah kenyataan lapangan.
"Tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 turun ke posisi 8,47%, terendah sepanjang sejarah. Angka ini setara dengan penurunan jumlah warga miskin sebesar 1,37 juta jiwa, sehingga menjadi 23,85 juta jiwa,” tulis laporan NEXT yang diterima redaksi, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Angka ini diklaim berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah secara independen oleh NEXT. Penurunan paling mencolok terjadi di desa, dari 11,34% menjadi 11,03%. Namun, justru wilayah perkotaan mencatat sedikit kenaikan, disinyalir akibat fluktuasi harga pangan.
Pemerintah pusat mengandalkan program bantuan langsung dan penguatan ekonomi desa sebagai bantalan utama penurunan kemiskinan.
Tapi publik tetap bertanya: apakah perbaikan ini benar-benar merata, atau hanya tumpang di angka dan wilayah tertentu?
Baca juga:
Jalan Baru di Desa Pinang Banjar, Komitmen TNI dan Harapan Warga
Dari 153,05 juta angkatan kerja, sebanyak 145,77 juta orang telah bekerja. Penurunan ini disebut seiring dengan penguatan program-program padat karya, pembangunan desa, serta bantuan langsung tunai.
Namun, beban fiskal negara juga meningkat seiring pembiayaan program-program sosial. 31,2 juta anak telah menikmati manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG), 165 Sekolah Rakyat aktif dengan 15.370 siswa, dan 46,2 juta warga telah menerima layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Baca juga:
Misbakhun Dukung Program Magang 80 Ribu Peserta
"Laporan riset NEXT Indonesia mengklaim tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia anjlok ke titik terendah dalam sejarah. Tapi di balik angka-angka optimistis itu, publik bertanya: apakah kualitas hidup benar-benar membaik?"
#NEXT #CenterIndonesia #Kemiskinan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)