Misbakhun Dukung Program Magang 80 Ribu Peserta

GalaPos ID, Jakarta.
Pemerintah meluncurkan perluasan program magang nasional sebagai bagian dari stimulus ekonomi 2025. Kuota peserta melonjak dari 20 ribu menjadi 80 ribu.
Langkah ini dinilai Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, sebagai strategi penguatan sumber daya manusia.

Magang Nasional Diperluas, Tapi Siapa yang Diuntungkan?

"80 ribu peserta magang disiapkan untuk menjawab tantangan pasar kerja. Tapi tanpa evaluasi menyeluruh, langkah ini bisa jadi hanya angka di atas kertas."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Kuota program magang nasional dinaikkan jadi 80 ribu peserta pada 2025.
2. Pemerintah ingin menciptakan SDM unggul dan adaptif lewat program ini.
3. Perlu pengawasan ketat agar magang bukan hanya simbolis atau seremonial.


“Kalau daya beli masyarakat adalah kekuatan ekonomi hari ini, maka SDM unggul adalah jaminan masa depan ekonomi Indonesia,” kata Misbakhun, dalam keterangan yang diteirma GalaPos ID, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Sebagai Ketua Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan, Misbakhun menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga agar program ini menghasilkan SDM adaptif dan siap kerja.

Namun, belum ada rincian jelas terkait kurikulum magang, sektor yang dituju, serta sistem evaluasi dampaknya. Sejumlah pengamat menilai perluasan ini bisa menjadi kebijakan seremonial jika tidak ditopang dengan pembinaan dan pengawasan ketat.

Baca juga:
Dari Bitcoin ke Rupiah, Begini Mekanismenya

Apakah peserta akan benar-benar mendapat pengalaman yang relevan dengan kebutuhan industri? Bagaimana pengawasan pelaksanaan magang di lapangan? Ini menjadi pertanyaan yang harus dijawab pemerintah.

Misbakhun juga menekankan pentingnya efek berganda dari stimulus ekonomi secara menyeluruh. Ia berharap stimulus ini tak hanya menyentuh angka makro, tetapi memperkuat daya saing individu.

“Stimulus ini bukan hanya menahan perlambatan ekonomi global, tetapi juga memperkuat fondasi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Program magang bisa menjadi jembatan menuju dunia kerja. Namun, jika tidak dijalankan serius, ia hanya akan jadi formalitas tahunan tanpa bekas jangka panjang.

Dari Magang ke Lapangan Kerja: Jalan Terjal atau Jalan Pintas?

Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyambut positif langkah pemerintah memperpanjang Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga akhir 2025 dan memperluas program magang nasional. Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan kepekaan pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara stabilitas ekonomi jangka pendek dan pembangunan jangka panjang.

“Menjaga daya beli masyarakat berarti menjaga roda ekonomi lokal tetap berputar,” tegas Misbakhun.

Dengan target 35,46 juta penerima langsung dan dampak tak langsung bagi lebih dari 100 juta warga, BLT dinilai mampu memperkuat konsumsi rumah tangga sebagai penggerak utama pertumbuhan nasional. Di sisi lain, peningkatan kuota magang dari 20 ribu menjadi 80 ribu peserta disebut sebagai langkah strategis dalam menyiapkan SDM unggul dan adaptif menghadapi tantangan dunia kerja.

“Daya beli adalah kekuatan hari ini, SDM unggul adalah jaminan masa depan,” ujar Misbakhun.

 

Baca juga:
Kerusuhan PT SSL, Konflik Lahan Berujung Rp15 Miliar Kerugian

"Pemerintah menaikkan kuota program magang nasional hingga empat kali lipat. Ketua Komisi XI DPR menyebut ini langkah strategis, tapi benarkah solusi jangka panjang SDM unggul cukup dengan magang?"

#ProgramMagangNasional #SDMUnggul2025 #MagangPrabowo #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال