GalaPos ID, Kendari.
Sulawesi Tenggara – Penangkapan pria berinisial YM (22) yang diduga melakukan penjambretan kalung emas milik diplomat Prancis ES (25) menjadi titik terang kasus kejahatan jalanan yang meresahkan di Kendari. YM ditangkap di Pasar Sentral Kota Lama pada Jumat, 26 September 2025, namun pelaku utama berinisial HI masih menjadi buronan.
"Dalam waktu singkat, satu pelaku berhasil ditangkap, namun pelaku utama masih bebas berkeliaran. Seberapa siap aparat dalam mencegah kejahatan berulang di tengah masyarakat?"
Baca juga:
- Tutorial Cara Mudah Buat Slider Blogger, Cepat dan Ringan
- Evakuasi Tragedi Ponpes Al-Khoziny, Korban Bertambah
- Yoghurt dan Pisang, Duo Penjaga Tekanan Darah
Gala Poin:
1. Penangkapan satu pelaku membawa titik terang dalam kasus jambret yang melibatkan diplomat asing di Kendari.
2. Pelaku utama HI dikenal sebagai residivis dengan tujuh aksi penjambretan yang terorganisir.
3. Efektivitas aparat keamanan menjadi sorotan mengingat lokasi kejahatan dekat dengan markas polisi dan masih adanya pelaku buron.
Polisi mengungkapkan bahwa HI sudah melakukan tujuh aksi penjambretan dengan modus yang hampir sama, menggunakan sepeda motor untuk menyerang korban yang sedang lengah.
Aksi terakhirnya melibatkan diplomat Prancis, yang saat itu sedang dalam program magang dari Kedutaan Besar Prancis di Indonesia.
“Pelaku HI berperan membawa kendaraan sekaligus merampas kalung emas milik korban ES sedangkan YM turut serta dan duduk di jok belakang motor,” jelas Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau.
Baca juga:
Babinsa Karang Anyar Ciptakan Ketahanan Pangan
HI bahkan diketahui menggunakan hasil kejahatan untuk judi online dan sempat melawan saat penangkapan sehingga petugas memberikan tindakan tegas terukur.
Kasus ini mencuatkan kekhawatiran masyarakat tentang keamanan wilayah Kendari, khususnya di kawasan yang sangat dekat dengan markas polisi. Meski demikian, polisi berkomitmen mengejar dan menangkap seluruh pelaku.
Kasus penjambretan terhadap diplomat wanita asal Prancis di Kendari menyisakan pertanyaan serius soal keamanan di wilayah yang jaraknya hanya 3,2 km dari kantor polisi. Pelaku bahkan sudah melakukan aksi berulang dan kini terus diburu.
Baca juga:
Tak Disadari, Kebiasaan Sehari-hari Tingkatkan Hipertensi
"Penangkapan pelaku jambret yang menimpa diplomat Prancis di Kendari membuka tabir modus kejahatan yang terorganisir, namun pertanyaan soal efektivitas aparat keamanan tetap mengemuka."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PenjambretanKendari #KeamananPublik #BegalMaling