GalaPos ID, Bogor.
Keracunan makanan merupakan ancaman nyata yang kerap muncul akibat kelalaian dalam menyimpan sisa makanan. Gejala seperti sakit perut, mual, muntah, hingga diare sering menjadi tanda awal yang tidak boleh diabaikan.
Berikut informasi cara menyimpan sisa makanan dengan aman berdasarkan panduan para ahli, agar tidak menjadi ancaman kesehatan keluarga.
"Pernahkah Anda mengalami sakit perut setelah mengonsumsi sisa makanan? Jangan remehkan kebiasaan menyimpan makanan, sebab jika salah langkah, keracunan bisa mengintai tanpa Anda sadari."
Baca juga:
- Miris! Orang Tua Kandung Terlibat Penjualan Bayi Lewat Media Sosial
- Mak Yong dan Joget Dangkong Guncang Malam Budaya di Batam
- Akhir Pencarian, Santri Asal Cilacap Ditemukan di Saluran Irigasi Banyumas
Gala Poin:
1. Makanan hangat bisa langsung dimasukkan ke kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
2. Kondisi dan suhu kulkas harus diperhatikan agar penyimpanan sisa makanan efektif.
3. Pemanasan ulang sisa makanan wajib dilakukan dengan benar sebelum penyimpanan.
Profesor Philip Tierno dari NYU Langone Medical Center, Amerika Serikat, menegaskan bahwa salah satu kesalahan umum adalah membiarkan makanan hangat berada terlalu lama pada suhu ruangan sebelum disimpan dalam kulkas.
"Makanan yang masih hangat sebenarnya bisa langsung dimasukkan ke kulkas. Menunggu sampai dingin justru memberi waktu bakteri berkembang," katanya, yang telah diolah dari berbagai sumber, Sabtu, 25 Oktober 2025.
Lebih lanjut, kondisi kulkas juga memegang peranan penting. Jika kulkas penuh sesak dan tidak teratur, suhu dingin tidak merata dan berpotensi mempercepat pembusukan.
Untuk itu, sisa makanan sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup dan ditempatkan terpisah dari bahan mentah seperti daging agar tidak terjadi kontaminasi silang.
Baca juga:
UMPP Kukuhkan 152 Lulusan, Fokus pada Inklusi dan Digitalisasi
Suhu kulkas pun harus dijaga di angka ideal antara 4,4 hingga 7,2 derajat Celcius. Bagian freezer yang bersuhu di bawah 0 derajat Celcius bisa memperlambat pertumbuhan bakteri lebih efektif.
Selain itu, sisa makanan perlu dipanaskan ulang hingga suhu minimal 73 derajat Celcius sebelum disimpan kembali. Metode pemanasan bisa melalui kompor maupun microwave.
Sementara itu, makanan laut harus mendapatkan perhatian ekstra karena sifatnya yang mudah basi, apalagi jika diolah dengan santan atau bumbu kuat.
Kebersihan tangan dan area penyimpanan menjadi faktor terakhir yang tak kalah penting. Pastikan semua bersih agar risiko paparan bakteri dapat diminimalkan.
Keracunan akibat makanan yang salah penyimpanan bukan hal baru, namun masih banyak yang menganggap enteng risiko ini. Sisa makanan yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruangan dapat menjadi ladang subur bakteri berbahaya.
Baca juga:
Kisah Cinta Ikonik Akan Berakhir? Raisa Resmi Gugat Hamish Daud
"Sisa makanan yang tak terkelola dengan baik bisa menjadi sumber keracunan berbahaya. Artikel ini mengupas tuntas bagaimana cara menyimpan sisa makanan dengan aman berdasarkan panduan para ahli, agar tidak menjadi ancaman kesehatan keluarga."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SisaMakanan #KeracunanMakanan #TipsKesehatan
.jpeg)
.jpeg)