GalaPos ID, Bandung.
Atalia Praratya, Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar, melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Ketua PCNU Kota Bandung, KH Ahmad Haedar, pada 15 Oktober 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Atalia menegaskan kembali sikap Fraksi Golkar yang mendukung penuh kemajuan dan kesetaraan pondok pesantren dalam sistem pendidikan nasional.
"Saat pesantren menjadi benteng moral bangsa, adakah negara benar-benar hadir mendukungnya? Atalia Praratya menantang pemerintah untuk lebih adil dalam memberi perhatian, bukan hanya janji politik musiman."
Baca juga:
- QRIS Palsu Marak, Ini 3 Modus Penipuan yang Perlu Diwaspadai
- Lung Cancer 360, Siloam Hospitals Dorong Terobosan Penanganan Kanker Paru
- Video Viral, Uang Berserakan dan Dugaan Suap di Kantor Pemkab Muba
Gala Poin:
1. Atalia Praratya menegaskan pentingnya alokasi 20% anggaran pendidikan untuk pesantren.
2. Pesantren dianggap sebagai pusat pemberdayaan, bukan hanya lembaga keagamaan.
3. Pemerintah dinilai belum memberikan perhatian yang adil terhadap eksistensi pesantren.
“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat dan benteng moral bangsa. Karena itu, sudah sepatutnya pesantren mendapatkan perhatian dan dukungan yang proporsional dari pemerintah,” tegas Atalia, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Kamis, 16 Oktober 2025.
Ia secara eksplisit mendorong agar 20 persen dari anggaran pendidikan dalam APBN, khususnya yang berada di bawah Kementerian Agama, dialokasikan secara adil untuk pengembangan pesantren.
Menurutnya, selama ini pesantren masih tertinggal dalam hal akses pendanaan, infrastruktur, dan pengakuan sebagai bagian integral pendidikan nasional. Dukungan terhadap pesantren juga tidak semata menyasar aspek pendidikan.
Atalia menyebut pesantren sebagai “jantung peradaban bangsa”, tempat lahirnya para ulama, pemimpin, dan penjaga moral publik.
Baca juga:
Modus Baru Penipuan QRIS Rugikan 12 Pedagang di Dayeuhkolot
“Pesantren adalah bagian dari jantung peradaban bangsa. Kita ingin memastikan pesantren tidak tertinggal dalam arus modernisasi, tetapi justru menjadi pusat inovasi dan kemajuan yang berlandaskan nilai keislaman,” tambahnya.
KH Ahmad Haedar menyambut baik kunjungan ini dan menyatakan bahwa Atalia telah lama dikenal dekat dengan kalangan pesantren sejak menjabat sebagai Ibu Wali Kota dan Ibu Gubernur Jawa Barat.
Ia juga mengapresiasi peran Atalia dalam perjuangan menjadikan KH Abdul Chalim sebagai Pahlawan Nasional.
Namun, secara skeptis, pertanyaannya tetap mengemuka: Mengapa hingga kini pesantren masih harus menunggu alokasi anggaran yang adil?
Padahal, data Kemenag menunjukkan ada lebih dari 42.000 pesantren di Indonesia, dengan Jawa Barat menjadi provinsi terbanyak, yakni 12.977 pesantren.
Apakah janji keberpihakan pemerintah terhadap pesantren akan terus menjadi wacana simbolik? Atalia menegaskan perlunya langkah konkret.
“Silaturahmi seperti ini bukan hanya soal bertemu, tetapi membangun kepercayaan, menyatukan visi, dan memperkuat kolaborasi,” pungkasnya.
Baca juga:
Viral Video Keributan Proyek di Muba, Ustad Coy Ungkap Dugaan Suap
"Dalam kunjungannya ke PCNU Kota Bandung, Anggota Komisi VIII DPR RI Atalia Praratya menyoroti ketimpangan dukungan negara terhadap pesantren. Ia mendesak keadilan dalam alokasi anggaran pendidikan dan perlakuan terhadap pesantren sebagai pilar penting bangsa."
#AtaliaUntukPesantren #KesetaraanPendidikan #PesantrenJawaBarat #FraksiGolkar #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia