GalaPos ID, Jakarta.
Di tengah dominasi proyek kripto besar, 0x Protocol menjadi salah satu pemain senyap yang terus membangun infrastruktur penting dalam dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi). Token ZRX yang menjadi tulang punggung protokol ini kini berada di harga sekitar US$0,2499, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$210 juta.
"Apa jadinya jika saham, properti, hingga item game bisa dipertukarkan bebas seperti mengirim pesan WhatsApp? 0x Protocol mencoba menjawab tantangan itu—tanpa bank, tanpa perantara, dan tanpa izin."
Baca juga:
- Duka Kolektif Ponpes: Di Balik Tahlil, Ada Gugatan
- Korupsi di Kampus, Ketika Ilmu Dijual dan Mantan Rektor Dipenjara
- Khutbah Jumat, Jangan Berharap Tobat di Ujung Usia
Gala Poin:
1. 0x Protocol fokus membangun infrastruktur perdagangan aset digital peer-to-peer di atas Ethereum.
2. Fitur teknis canggih seperti Smart Order Routing dan dukungan NFT memberi nilai tambah.
3. Tantangan utama berasal dari kompetitor besar dan ketergantungan pada Ethereum.
Sebagai protokol open-source, 0x memungkinkan pertukaran aset digital secara peer-to-peer melalui kontrak pintar di Ethereum dan jaringan kompatibel lainnya.
ZRX tidak hanya digunakan untuk transaksi, tapi juga memberi hak suara kepada pemegangnya dalam pengambilan keputusan pengembangan protokol.
Salah satu keunggulan teknis 0x adalah Smart Order Routing, yang menggabungkan likuiditas dari berbagai sumber untuk memastikan harga terbaik bagi pengguna.
“0x bertujuan menciptakan dunia dengan sistem tokenisasi yang memungkinkan semua bentuk nilai... dapat dipertukarkan secara bebas dan aman,” menurut dokumentasi resmi mereka.
Baca juga:
Manfaat Grapeseed Oil untuk Kulit Wajah, Alami dan Ampuh
Infrastruktur 0x juga mendukung perdagangan NFT dan sudah terintegrasi dengan jaringan layer-2 seperti Polygon dan Optimism, guna menurunkan biaya transaksi. Beberapa platform yang menggunakan protokol ini antara lain Matcha, Radar Relay, dan Tokenlon.
Namun, 0x tak berjalan tanpa tantangan. Ketergantungan pada ekosistem Ethereum, serta persaingan sengit dari protokol besar lain seperti Uniswap, 1inch, dan dYdX, menempatkannya dalam posisi yang rawan stagnasi.
Di tengah keraguan investor terhadap banyak proyek kripto yang “hilang arah”, 0x masih konsisten mengedepankan interoperabilitas dan efisiensi teknis. Tapi pertanyaannya tetap: apakah ini cukup untuk bersaing di tengah lautan proyek ambisius lainnya?
Disclaimer:
Konten ini disajikan untuk tujuan informasi dan edukasi. GalaPos ID menyusun materi dari berbagai sumber terpercaya, tanpa pengaruh pihak luar. Perlu diingat, performa aset di masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Investasi kripto bersifat fluktuatif dan berisiko tinggi.
Selalu lakukan riset sendiri dan gunakan dana yang siap untuk risiko (uang dingin). Segala keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. Investasi cerdas dimulai dari pengetahuan yang cukup.
Baca juga:
Restoran Pandawa Sydney, Antara Diplomasi Kuliner dan Tren Global
"0x Protocol bukan sekadar proyek blockchain biasa. Dengan arsitektur modular dan dukungan NFT, protokol ini menyasar masa depan sistem keuangan global yang bebas dari dominasi terpusat."
#DeFiIndonesia #0xProtocol #ZRXInsight #Blockchain #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

