Khutbah Jumat, Jangan Berharap Tobat di Ujung Usia

GalaPos ID, Sabang.
Dalam khutbah Jum'at yang berlangsung khidmat di Masjid Sirajul Munir Sirui, Gampong Batee Shok, Kota Sabang, Tgk. Muchtar Andhika—seorang imam muda yang dikenal vokal dan lugas—mengupas persoalan paling mendasar dalam kehidupan manusia: kondisi hati.
Di sana disebutkan ada enam hal utama yang menyebabkan kerusakan hati.

Renungan Kematian: Peringatan Keras dari Mimbar Sabang

"Saat banyak manusia sibuk memperbaiki citra di dunia maya, imam muda ini justru mengingatkan pentingnya merawat hati di dunia nyata — agar hidup tak sekadar panjang umur, tapi juga penuh makna."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Rusaknya hati bisa terjadi dari dalam, melalui kebiasaan menunda tobat, tidak mengamalkan ilmu, dan tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Syukur sejati adalah tindakan, bukan hanya ucapan; dan rida terhadap takdir adalah bagian dari menjaga hati.
3. Kematian adalah pelajaran paling nyata, namun sering dilupakan oleh mereka yang masih hidup.


Ia menekankan bahwa menjaga hati agar tetap sehat merupakan prasyarat utama untuk memiliki kepekaan spiritual dan kepedulian sosial.

“Manusia diharapkan selalu menjaga kondisi hati agar tidak rusak. Oleh karena itu, ada sejumlah hal yang harus dilakukan demi memastikan hati tetap sehat. Dengan demikian akan memiliki kepekaan dan kemudahan beribadah kepada Allah SWT serta kepedulian sosial,” ujarnya dari mimbar, Jumat, 17 Oktober 2025.

Dalam khutbahnya, Tgk. Muchtar menyampaikan analisis mendalam berdasarkan karya ulama besar, Ibnu Hajar al-Asqalani, yang mengutip Imam Hasan al-Bashri dalam kitab Munabbihât 'ala Isti'dâdi li Yaumil Mî'âd. Di sana disebutkan ada enam hal utama yang menyebabkan kerusakan hati.

1. Berbuat Dosa Sambil Menunda Tobat
Menurutnya, ini adalah bentuk kesombongan yang berbahaya. Seseorang sadar telah berbuat dosa, namun tetap melanjutkannya dengan anggapan akan bertaubat suatu hari nanti.

Baca juga:
Dari Bitcoin ke Rupiah, Begini Mekanismenya

"Alih-alih tobat bakal datang, bisa jadi justru hati makin gelap, dosa-dosa kian menumpuk, dan kesadaran untuk kembali kepada Allah makin tumpul," tegasnya.

2. Ilmu Tak Diamalkan
Ilmu tanpa amal, menurut Tgk. Muchtar, bagaikan pohon tanpa buah. Menumpuk pengetahuan namun tidak menjadikannya pedoman hidup justru memperkeruh batin.

3. Beramal Tapi Tidak Ikhlas
Amalan tanpa ketulusan sama saja nihil. Ia menyoroti pentingnya niat dan keikhlasan dalam setiap tindakan baik.

"Ikhlas adalah hal yang cukup berat karena meniscayakan kerelaan hati meskipun ada yang dikorbankan," ujarnya.

4. Menerima Rezeki Tapi Lupa Bersyukur
Dalam konteks ini, ia menegaskan bahwa syukur bukan hanya soal ucapan, melainkan bagaimana tubuh dan harta digunakan untuk hal yang diridai Allah.

Ia mengutip pendapat Syekh Nawawi al-Bantani:
"Menggunakan anggota badan dan harta benda untuk sesuatu yang mendatangkan ridha Allah."

6 Penyebab Hati Rusak Menurut Imam Muda Tgk. Muchtar Andhika

5. Tidak Rida Terhadap Pembagian Allah
Keluhan terhadap takdir kerap kali muncul dari hati yang tak siap menerima realitas. Menurutnya, kekayaan dan kemiskinan bukan parameter cinta atau benci Allah pada hamba-Nya.

6. Tidak Mengambil Iktibar dari Kematian
Imam muda itu menyayangkan banyak orang menghadiri pemakaman hanya sebagai formalitas, tanpa merenungi nasib yang sama pasti akan datang.

"Liang kuburan adalah momen perpisahan kita dengan seluruh kekayaan, jabatan, status sosial, dan popularitas yang pernah dimiliki," jelasnya lugas.

Khutbah itu ditutup dengan ajakan agar umat Muslim menghindari enam hal tersebut demi menjaga kesehatan hati.

“Dengan mengetahui enam perkara yang dapat menyebabkan rusaknya hati, maka diupayakan hal tersebut dihindari. Agar kita memiliki kepekaan hati dan kepedulian sosial sebagai insan terbaik," pungkasnya.

 

Baca juga:
Kerusuhan PT SSL, Konflik Lahan Berujung Rp15 Miliar Kerugian

"Imam muda Tgk. Muchtar Andhika menyampaikan khutbah Jum'at yang menggugah di Masjid Sirajul Munir, Sabang, dengan mengurai enam penyebab utama rusaknya hati menurut ulama klasik. Ceramah ini tak hanya religius, tapi juga penuh kritik moral yang menohok nurani."

#KhutbahJumat #Renungan #Sabang #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال