GalaPos ID, Karimun.
Pagi itu, Senin, 15 September 2025, suasana di RSUD Muhammad Sani Karimun mendadak mencekam. Seorang pasien berinisial J (26) ditemukan tak bernyawa di halaman belakang gedung rawat inap. Tubuhnya tergeletak telungkup di samping kiri bangunan, meninggalkan tanda tanya besar di antara keluarga, pasien lain, hingga tenaga medis rumah sakit.
“Tragedi kembali menyelimuti RSUD Muhammad Sani Karimun. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, dua pegawai rumah sakit ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri. Kasus terbaru menimpa seorang pasien muda berusia 26 tahun, memunculkan pertanyaan serius soal tekanan psikologis, pengawasan medis, hingga beban kerja di fasilitas kesehatan milik pemerintah itu.”
Baca juga:
- Konspirasi Pembunuhan Kacab BRI, 15 Tersangka Termasuk Oknum TNI
- 10 Cara Menghafal, Mana yang Benar Bekerja untuk Otak?
- Polemik Mie Instan: BPOM, Indofood, dan Regulasi
Gala Poin:
1. Seorang pasien RSUD Muhammad Sani berinisial J ditemukan tewas diduga akibat melompat dari lantai empat, dengan latar belakang gangguan psikologis.
2. Polisi menyebut korban mengalami insomnia kronis, pernah berusaha bunuh diri, dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di rumah sakit tersebut.
3. Kasus ini menambah catatan kelam RSUD Muhammad Sani setelah sebelumnya seorang pegawainya juga ditemukan tewas gantung diri pada 2024.
J diketahui menjalani perawatan sejak 12 September di lantai empat rumah sakit. Kapolsek Tebing, AKP Sungkun Kaban, mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan.
“Saat kejadian, korban diketahui seorang diri di kamar perawatan tanpa ada yang menjaga,” ujarnya.
Kepolisian masih menyelidiki penyebab kematian. Dugaan sementara mengarah pada insiden jatuh dari lantai perawatan, namun kemungkinan bunuh diri tidak dikesampingkan.
"Kejadiannya itu terjadi sekitar pukul 05.50 WIB," kata Kapolres Karimun, AKBP Robby Topan Manusiwa, Senin, 15 September 2025.
Dari jendela lantai 4, korban terlihat tergeletak di halaman lantai 1 dalam keadaan terlungkup.
"Petugas keamanan rumah sakit segera melaporkan temuan itu ke Polres Karimun. Saat tim tiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga:
Pasokan Aman, Harga Ayam Naik! Ada Apa dengan Pakan?
Dari hasil penyelidikan, korban diduga bunuh diri akibat depresi dengan penyakit yang diidapnya.
"Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban sebelumnya mengalami insomnia, sering menyendiri, dan terlihat menangis selama menjalani perawatan," ujarnya.
AKBP Robby Topan Manusiwa, bahkan menyebut pemeriksaan awal menemukan indikasi gangguan psikologis yang cukup lama diderita korban.
“Hasil pemeriksaan awal, karena gangguan psikologi. Korban diketahui sudah pernah berkonsultasi dengan dokter spesialis maupun psikiater di Karimun, Batam dan Malaysia,” kata Robby.
Polisi mengungkap korban mengalami insomnia kronis selama enam tahun terakhir. Tiga tahun lalu, korban juga pernah mencoba mengakhiri hidupnya, namun berhasil dicegah keluarga. Dari hasil visum, korban diperkirakan sudah meninggal 2–8 jam sebelum ditemukan. Tragedi ini mengingatkan pada kasus sebelumnya di rumah sakit yang sama.
Sementara, Bupati Karimun Iskandarsyah memerintahkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Muhammad Sani untuk memasang besi pembatas pasca insiden pasien lompat dari lantai empat gedung pada Senin, 15 September 2025.
Ia meminta agar setiap jendela pada kamar pasien untuk segera diberi besi pembatas atau teralis untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa serupa.
“Begitu mendapat laporan kami sudah mintakan agar di pasang teralis,” ucapnya usai melantik Dirut RSUD M Sani, Senin, 16 September 2025.
Baca juga:
Koperasi Desa di Tuban Tumbuh Tanpa APBN
Sebelumnya, pada Januari 2024, seorang pegawai RSUD berinisial Da (43) ditemukan tewas gantung diri di tangga darurat lantai enam. Korban, yang juga bekerja di bagian pemeliharaan kelistrikan, pertama kali ditemukan oleh satpam rumah sakit.
Rentetan peristiwa tersebut menyoroti pentingnya perhatian lebih serius terhadap kesehatan mental di lingkungan rumah sakit, baik bagi pasien maupun tenaga kesehatan.
Pertanyaan besar kini menggantung: apakah RSUD Muhammad Sani memiliki sistem pencegahan, pengawasan, dan dukungan psikologis yang memadai untuk menghindari tragedi berulang?
Baca juga:
Dari Infaq ke Aksi Nyata Menjaga Pesisir Pacitan
“Seorang pasien RSUD Muhammad Sani Karimun berinisial J (26) ditemukan meninggal dunia setelah diduga terjun dari lantai empat rumah sakit. Polisi menyelidiki dugaan bunuh diri terkait gangguan psikologis yang dialami korban, sekaligus membuka luka lama tragedi sebelumnya yang menimpa pegawai rumah sakit di lokasi yang sama.”
#RSUDKarimun #Karimun #KepriUpdate #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia