GalaPos ID, Bogor.
Suasana religius dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Taklim Asobiyah, Desa Sukamakmur, mendadak berubah menjadi kepanikan dan jeritan minta tolong.
Minggu pagi, 7 September 2025, sekitar pukul 08.30 WIB, bangunan berlantai dua yang dipadati ratusan jamaah mendadak ambruk. Tragedi ini merenggut 3 nyawa dan melukai sedikitnya 84 orang.
“Peringatan Maulid Nabi di Ciomas, Bogor, berubah jadi tragedi ketika bangunan Majelis Taklim Asobiyah roboh dan menelan korban jiwa. Apa yang salah?”
Baca juga:
- Gerhana Bulan Total 2025 di Indonesia: Tanda Langit, Seruan Ibadah
- Pandawa, Jembatan Rasa Indonesia di Tengah Sydney
- 17+8 Tuntutan Dijawab, Tapi Apakah DPR Benar Berubah?
Gala Poin:
1. Bangunan Majelis Taklim Asobiyah ambruk saat peringatan Maulid Nabi, menewaskan 3 orang dan melukai 84 lainnya.
2. Struktur bangunan lama disebut sebagai penyebab utama ambruknya gedung.
3. Tidak ada kejelasan apakah bangunan telah melalui audit kelayakan struktural sebelumnya.
"Struktur bangunan sudah lama dan tidak kuat menahan beban lebih sehingga mengalami ambruk," jelas M Adam Nugraha, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Minggu, 7 September 2025.
Tiga korban jiwa telah teridentifikasi: Rania Yumna (2,5 tahun), Nyai (48 tahun), dan Mariah (36 tahun). Mereka meninggal dalam perjalanan atau sesaat setelah sampai di rumah sakit.
Korban lainnya dilarikan ke berbagai fasilitas medis, mulai dari RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS Medika Dramaga, hingga puskesmas.
“Tiga korban meninggal dunia dan 84 warga dalam kondisi luka, baik berat maupun ringan, yang tersebar di beberapa rumah sakit,” ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto saat meninjau lokasi kejadian.
Baca juga:
UMKM Kuliner Palembang Kini Punya Katalog AR
Data dari RSUD Kota Bogor menyebutkan, dari 36 korban yang mereka tangani, 3 orang mengalami luka berat, termasuk seorang balita yang sedang menunggu hasil CT Scan dan asesmen bedah saraf.
"Pasien yang datang ke RSUD Kota Bogor sebanyak 36 orang. Dari hasil pemeriksaan, tiga orang mengalami luka berat, 19 luka sedang, dan 12 luka ringan. Ada balita usia 2,5 tahun," ungkap dr. Ilham Chaidir, Direktur RSUD.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, pemadam kebakaran, dan relawan bergerak cepat membersihkan reruntuhan, memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal di bawah puing.
“Saat ini evakuasi masih berjalan. Kami memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal,” kata Komandan Kodim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Henggar Tri Wahono.
Namun, di balik cepatnya respons, muncul pertanyaan mendasar: Mengapa bangunan yang digunakan untuk kegiatan publik bisa ambruk tanpa tanda peringatan?
Apakah ada pengawasan teknis terhadap bangunan-bangunan komunitas keagamaan di pedesaan?
Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai izin bangunan, audit struktural terakhir, ataupun tanggung jawab siapa yang lalai dalam pengawasan.
Baca juga:
Petrokum Diujicoba: Tikus Mati, Panen Padi Selamat?
“Mengapa bangunan majelis taklim yang sering dipakai warga bisa roboh begitu saja saat dipadati jamaah? Di balik tragedi Ciomas, tersimpan pertanyaan besar soal kelalaian dan pengawasan struktural.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #TragediCiomas #BangunanAmbruk #DaruratStruktur #KeselamatanPublik
.png) 
.jpeg)
.jpeg)