GalaPos ID, Lombok Tengah.
MotoGP Mandalika 2025 tidak hanya menggelar balapan kelas dunia, tapi juga berupaya menyentuh sektor pendidikan lewat program Riders Goes to School dan Paddock Tour untuk siswa-siswi SMA/SMK.
Namun, apakah program ini hanya simbol atau langkah awal pendidikan motorsport yang lebih inklusif?
“Mimpi anak-anak Lombok melihat MotoGP dari dekat akhirnya jadi nyata — bukan dari layar, tapi langsung dari paddock.”
Baca juga:
- Riders Parade 2025, MotoGP Dekatkan Dunia ke Jantung NTB
- Forum Betawi Rempug Deklarasi Damai Jaga Harmoni Bangsa
- FBR dan FKULUM Gelar Doa Bersama, Komitmen Jaga Jakarta
Gala Poin:
1. MGPA menggelar program edukatif ke sekolah dan pesantren sebagai bagian dari pra-event MotoGP Mandalika.
2. 1.000 siswa mendapatkan akses eksklusif ke paddock dan dapat menyaksikan latihan bebas langsung dari tribun.
3. Belum ada kejelasan soal kesinambungan program edukasi atau pelatihan motorsport lokal setelah ajang berakhir.
Kegiatan dimulai pada 2 Oktober dengan kunjungan para pembalap ke SD Negeri 2 Ngolang dan Pondok Pesantren Nurul Ijtihad Al-Ma’arif NU Lenser, Lombok Tengah.
Para siswa diajak mengenal dunia MotoGP melalui workshop keselamatan berkendara, kuis, dan sesi tanya jawab.
“Ajang kejuaraan dunia ini lebih dari sekadar event balapan, tetapi upaya mendekatkan MotoGP kepada masyarakat,” jelas Priandhi Satria, dikutip Minggu, 14 September 2025.
Puncaknya adalah program Paddock Tour and Watch Free Practice pada 3 Oktober, yang melibatkan 1.000 siswa dari lima sekolah menengah di Kecamatan Pujut — wilayah terdekat Sirkuit Mandalika.
Baca juga:
Wartawan Diteror di Siantar, Rumah Didobrak Dua Pria Tak Dikenal
Mereka diajak menjelajahi delapan pos pengalaman, mulai dari podium juara, ruang konferensi pers, hingga studio siaran dan Medical Centre.
“Kini, Sirkuit Mandalika membuka pintu paddock dunia balap yang biasanya hanya bisa disaksikan lewat layar televisi. Kini hadir dekat dengan masyarakat,” ujar Priandhi.
Sesi ini juga memberikan kesempatan langka bagi siswa untuk menonton langsung latihan bebas MotoGP dari tribun.
Bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah pengalaman pertama mendengar deru mesin balap dunia secara langsung.
Kritiknya: kegiatan edukatif ini patut diapresiasi, namun apakah akan berlanjut pasca-event?
Belum ada kejelasan apakah MGPA atau pemerintah daerah punya program lanjutan untuk membina bibit muda motorsport dari Lombok.
MotoGP bisa menjadi katalis, tetapi butuh kebijakan konkret agar tidak berhenti sebagai “event musiman”.
Baca juga:
Warisan Seni Islam Aceh, Spiritualitas Digerus Pragmatisme
“Pra-event MotoGP Mandalika 2025 menyasar generasi muda melalui edukasi keselamatan berkendara dan tur eksklusif ke paddock. Namun, apakah program ini hanya simbol atau langkah awal pendidikan motorsport yang lebih inklusif?”
#MotoGP #Mandalika #PaddockTour2025 #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Lombok
.jpeg)
