GalaPos ID, Bandung.
Setelah sebelumnya menyatakan tidak ada aparat yang masuk kampus dan membantah adanya korban, Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof. A. Harits Nu’man, akhirnya kembali merilis pernyataan resmi yang mengakui adanya mahasiswa korban dalam kericuhan di sekitar kampus Unisba pada malam Senin, 1 September 2025.
“Gas air mata mengguyur kampus, mahasiswa tumbang, dan malam yang mencekam menyelimuti jantung akademik Bandung. Di tengah ketegangan itu, Rektor Unisba akhirnya angkat bicara—dengan nada tegas, getir, dan penuh tanggung jawab moral.”
Baca juga:
- Enggano Berkobar: Sawit atau Kedaulatan?
- Kontroversi Bandung, Retakan Narasi di Tengah Kabut Gas Air Mata
- Rektor Bungkam, Mahasiswa Bersaksi: Ada Aparat Masuk Kampus!
Gala Poin:
1. Rektor Akui Ada Korban dan Kecam Tindakan Aparat. Setelah menuai kritik, Rektor Unisba akhirnya mengakui adanya korban dari pihak mahasiswa dan mengecam penggunaan gas air mata oleh aparat.
2. Unisba Bangun Posko dan Minta Maaf. Unisba kini membuka posko kesehatan sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan, dan Rektor menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan sebelumnya yang dinilai tidak empatik.
3. Klaim Rektor Masih Dihadapkan dengan Fakta Lapangan. Meski Rektor kini mengecam tindakan aparat, narasi yang ia sampaikan masih berbeda dari kesaksian mahasiswa yang menyebut aparat masuk ke lingkungan kampus.
Melalui siaran pers yang diterima redaksi pada Selasa malam, 2 September 2025, Prof. Harits menyatakan bahwa pihak kampus kini berkomitmen untuk mendampingi dan membantu pengobatan mahasiswa yang menjadi korban, hingga pulih kembali.
“Melengkapi pernyataan sebelumnya, Universitas Islam Bandung (Unisba) berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pengobatan mahasiswa Unisba yang menjadi korban dalam insiden hingga pulih kembali,” tulis Prof. Harits, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Selasa malam, 2 September 2025.
Pernyataan yang cukup kontras dari nada sebelumnya itu juga disertai penyesalan mendalam terhadap tindakan anarkis dan represif dari aparat, serta kecaman keras atas penggunaan gas air mata yang diarahkan hingga mengenai area kampus.
Baca juga:
Permintaan Maaf Nafa Urbach di Tengah Badai
“Unisba menyesalkan tindakan anarkis dan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa, sekaligus mengutuk keras penggunaan gas air mata yang diarahkan hingga mengenai area kampus,” lanjut Prof. Harits.
Rektor juga meminta agar Polda Jawa Barat mengamankan kawasan kampus dari segala bentuk tindakan anarkis, serta mengimbau agar lingkungan akademik tidak dijadikan target kekerasan bersenjata.
Lebih lanjut, Prof. Harits meminta maaf kepada mahasiswa atas pernyataan sebelumnya yang dinilai menyakitkan, sembari menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka yang tetap menyuarakan aspirasi masyarakat.
“Rektor juga memohon maaf kepada mahasiswa mengenai perkataan yang kurang berkenan dan rasa terima kasih kepada mahasiswa yang terus berjuang untuk mensuarakan aspirasi masyarakat,” ucapnya.
Unisba juga telah mendirikan posko kesehatan yang dilengkapi tenaga medis, ambulans, dan fasilitas penunjang untuk memberikan layanan kesehatan kepada korban secara cepat dan tepat.
Pihak Unisba disebut terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan memantau situasi secara cermat agar setiap langkah yang diambil tetap dalam koridor nilai-nilai kemanusiaan dan keadaban.
“Unisba menegaskan tanggung jawab moralnya untuk menjaga keselamatan, ketertiban, serta menjunjung nilai-nilai keadaban di tengah masyarakat. Kami berharap situasi dapat segera kondusif demi kebaikan bersama,” kata Prof. Harits.
Baca juga:
Pertamina Turunkan Harga BBM, Tapi Daerah?
Ia juga kembali menegaskan identitas kampus sebagai “Kampus Umat” dan “Kampus Perjuangan”, sebuah sikap yang sebelumnya dipertanyakan oleh sebagian mahasiswa dan publik.
Dalam konferensi pers sebelumnya pada Selasa siang, Prof. Harits menguraikan kronologi kejadian. Ia menyebut bahwa demo telah berakhir pukul 17.00 WIB, dan korban mulai berdatangan 20 menit setelahnya.
“Demo berakhir jam 17.00 WIB, korban mulai berdatangan kalau tidak salah masuk jam 17.20 itu sudah ada korban. Posko buka sampai jam 21.00 WIB. Korban napas sesak dan lemas kita bantu, kita tangani, evakuasi, dan selamat, dijemput keluarga,” jelasnya.
Baca juga:
Malam Mencekam Unisba-Unpas, Kampus Jadi Sasaran Tembakan
Ia menambahkan bahwa kerusuhan besar dimulai sekitar pukul 21.30 WIB, dan menurut informasi yang ia dapat, kerusuhan dipicu oleh massa tambahan yang datang secara sporadis.
“Kejadian semalam, seingat saya mulai jam 21.30 itu secara masif. Kami coba mencari informasi, ternyata massa yang lainnya bergerombol dari satu titik ke titik lain,” katanya.
Baca juga:
Kenapa SPBU Swasta Naik Harga Saat Pertamina Turunkan?
“Pernyataan terbaru Rektor Universitas Islam Bandung (Unisba), Prof. A. Harits Nu’man, menyoroti insiden kericuhan di kampusnya yang melibatkan aparat kepolisian dan mahasiswa. Dalam pernyataannya, ia menegaskan sikap tegas terhadap tindakan represif aparat, sekaligus menyampaikan permohonan maaf dan terima kasih kepada mahasiswa yang terus menyuarakan aspirasi publik.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #UnisbaBerduka #SolidaritasMahasiswa #KampusUntukRakyat #TolakRepresi #KeadabanUntukBangsa