GalaPos ID, Jabar.
Tragedi meninggalnya aktor Nandi Juliawan, yang dikenal lewat tokoh Encuy di sinetron Preman Pensiun, tidak hanya meninggalkan duka, tetapi juga pertanyaan publik: seberapa serius kesehatan mental diperhatikan di negeri ini?
“Bunuh diri bukan sekadar kabar kriminal, tapi krisis kesehatan mental yang harus jadi perhatian publik.”
Baca juga:
- Pandawa, Jembatan Rasa Indonesia di Tengah Sydney
- Semangat Abadi SMANSA 2002, Dari Malioboro ke Prambanan
- Komitmen Diuji, Perang Prabowo pada Korupsi dan Mafia Tambang
Gala Poin:
1. Nandi Juliawan ditemukan meninggal dengan dugaan bunuh diri di rumahnya.
2. Keluarga menolak autopsi, menimbulkan pertanyaan soal akses informasi publik.
3. Kasus ini menyoroti lemahnya layanan dan kesadaran kesehatan mental di Indonesia.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin, menegaskan hasil pemeriksaan di lokasi menunjukkan tanda-tanda bunuh diri.
“Dilakukan olah TKP oleh Inafis bahwa ditemukan tanda-tanda budir (bunuh diri),” ujarnya, Minggu, 7 September 2025.
Sang istri yang pertama kali menemukan jasad Nandi pun disebut polisi dalam kondisi terpukul.
“Saksi melihat korban sudah tergantung menggunakan kain sarung,” tambah Joko.
Baca juga:
Gerhana Bulan Total 2025 di Indonesia: Tanda Langit, Seruan Ibadah
Namun keluarga menolak autopsi, sehingga penyelidikan berhenti pada kesimpulan dugaan bunuh diri.
Keputusan ini menutup peluang publik untuk memahami lebih jauh apa yang sebenarnya dialami korban.
Kasus ini mencuat di tengah data WHO yang menyebut bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua pada kelompok usia muda.
Di Indonesia, stigma sosial membuat banyak kasus tak tercatat, apalagi dicegah.
Publik pun patut bertanya: mengapa layanan konseling masih mahal, akses psikolog terbatas, dan stigma “gangguan jiwa” terus menempel?
Jika tragedi ini hanya dianggap sebagai berita duka selebritas, maka pelajaran penting bisa kembali terabaikan.
Baca juga:
Tragedi Ciomas, Bangunan Runtuh dan Jamaah Tertimbun
“Kasus meninggalnya Nandi Juliawan membuka diskusi serius tentang bunuh diri dan kesehatan mental di Indonesia. Tragedi ini mendorong publik untuk lebih kritis: apakah sistem dukungan kita sudah cukup melindungi?”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SuicideAwareness #MentalHealthMatters #StopBunuhDiri