GalaPos ID, Banjarmasin.
Kepanikan, api, dan suara jeritan membaur jadi satu saat kobaran si jago merah melahap tiga rumah di Jalan Sepakat, Teluk Tiram, pada Minggu, 21 September 2025, kemarin siang.
Namun yang lebih mengiris hati: dua nyawa melayang bukan karena api, melainkan karena tersengat listrik saat berjuang memadamkannya.
"Ketika sirene pemadam meraung dan warga berlarian menyelamatkan diri, dua orang justru berjuang melawan api—hanya untuk menemui ajal bukan oleh kobaran, melainkan oleh kabel yang masih menyala."
Baca juga:
- Indonesia di PBB, Visi Prabowo dan Jejak Sejarah Bung Karno
- PN Sangihe Beberkan Fakta Mengerikan Soal Kekerasan Seksual
- Periksa Payudaramu! SADARI dan SADANIS Kunci Deteksi Dini Kanker
Gala Poin:
1. Kebakaran di Teluk Tiram menewaskan dua orang akibat tersengat listrik saat proses pemadaman berlangsung.
2. Tiga rumah hangus terbakar, enam jiwa kehilangan tempat tinggal, dengan kerugian material belum dapat dipastikan.
3. Minimnya mitigasi risiko kelistrikan di area kebakaran disoroti sebagai faktor krusial yang memicu korban jiwa.
Insiden tragis ini terjadi saat api mulai membesar dan asap hitam menyelimuti kawasan padat penduduk tersebut.
Material bangunan yang mudah terbakar mempercepat penyebaran api. Belum diketahui pasti asal api, namun dugaan sementara berasal dari dapur salah satu rumah warga.
“Awalnya seperti ada bunyi pecahan piring, tidak lama api menjalar keluar. Udah tidak ada lagi yang bisa diselamatkan,” ungkap Rina, saksi mata sekaligus warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian.
Baca juga:
Geger Dini Hari di Kendal: Kapolsek, Janda, dan Penggerebekan Warga
Bahaya yang Tak Terlihat: Sengatan Listrik Menyusul Api
Saat petugas pemadam kebakaran bersama warga dan relawan berusaha menjinakkan api, ancaman lain justru mengintai: listrik yang belum sepenuhnya terputus.
Dalam kondisi genting itu, seorang warga dan seorang relawan tersengat kabel listrik aktif. Keduanya segera dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin. Namun nahas, keduanya mengembuskan napas terakhir di rumah sakit.
“Setelah kabel listrik terputus, langsung kena (tersengat listrik) dan tergeletak,” kata Riyadi, warga lainnya yang turut menyaksikan kejadian memilukan tersebut.
Duka Berlapis: Rumah Hilang, Nyawa Melayang
Kebakaran ini tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menghilangkan tempat tinggal bagi tiga kepala keluarga dengan total enam jiwa.
Barang-barang hangus, dokumen penting lenyap, dan trauma yang membekas menjadi luka lain yang tak terlihat.
Sayangnya, insiden ini mengungkap satu persoalan mendasar: minimnya koordinasi antara pemadam kebakaran dan pihak PLN dalam kondisi darurat.
Apakah nyawa bisa diselamatkan bila aliran listrik segera diputus sejak awal?
Baca juga:
Perjalanan Dramatis Timnas Futsal Indonesia di Four Nations 2025
"Tragis! Kebakaran di pemukiman padat Teluk Tiram, Banjarmasin, menewaskan dua orang akibat tersengat listrik saat proses pemadaman. Tiga rumah rata dengan tanah, dan enam jiwa kehilangan tempat tinggal."
#Kebakaran #TelukTiram #Banjarmasin #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
Catatan Redaksi:
Peristiwa ini menunjukkan perlunya protokol tegas
pemutusan listrik saat kebakaran, serta pentingnya pelatihan dasar
mitigasi risiko bagi relawan dan masyarakat. Saat nyawa melayang bukan
karena api, tapi karena kelalaian sistemik, siapa yang bertanggung
jawab?