Belajar dari Malino, Inovasi Sayuran Petani Lau

GalaPos ID, Gowa.
Rombongan petani dari Kecamatan Lau, Sulawesi Selatan, melakukan kunjungan belajar ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Bulu Balea di Malino, Kabupaten Gowa, Minggu lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin yang digelar Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Lau, namun dengan fokus baru: pertanian sayuran.

Menanam Harapan di Lereng Lau: Belajar Sayuran dari Dataran Tinggi Malino

"Apa jadinya jika tanahmu hanya bisa ditanami padi, tapi kebutuhan hidup mengharuskanmu menanam lebih banyak? Di Kecamatan Lau, para petani dan penyuluh tidak tinggal diam. Mereka mencari ilmu hingga ke dataran tinggi Malino demi satu tujuan: diversifikasi pertanian demi ketahanan pangan lokal."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Petani Kecamatan Lau melakukan studi banding ke Malino untuk belajar pertanian sayuran.
2. Perbedaan iklim dan infrastruktur menjadi tantangan besar bagi adaptasi hortikultura.
3. Diversifikasi pertanian dibutuhkan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

 

“Salah satu upaya yang sedang kami pelajari adalah penerapan sistem green house dan pertanian hortikultura yang memungkinkan tanaman sayuran tetap tumbuh meski di kondisi iklim Lau. Namun, saat ini hal tersebut baru bisa kami lakukan saat musim hujan tiba,” jelas Wahida, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Lau, dikutip Senin, 22 September 2025.

Lau memang tidak memiliki kondisi ideal seperti Malino. Lokasi yang lebih rendah dan cuaca yang cenderung panas membuat tanaman hortikultura sulit bertahan.

Baca juga:
Perjalanan Dramatis Timnas Futsal Indonesia di Four Nations 2025


Tapi ketergantungan yang terlalu besar pada padi saja dinilai berisiko dalam jangka panjang—terutama dalam konteks krisis pangan global dan perubahan iklim.

Melalui kunjungan ke Malino, para petani mendapat pelatihan langsung soal teknik budidaya sayuran, pengelolaan tanah, pemanfaatan greenhouse, serta pendekatan adaptif terhadap lingkungan.

Namun, tantangan implementasi di lapangan masih terbuka lebar, terutama dari segi infrastruktur, teknologi, dan pendanaan.

Diversifikasi Pangan: Tantangan dan Harapan dari Lereng Lau

Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi tentang inovasi pertanian dan membuka wawasan para petani bahwa ketahanan pangan tidak harus berarti sawah seluas-luasnya, tapi kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

 

Baca juga:
Miris! Kasus Kekerasan Seksual Sahinge Tinggi

"Kegiatan studi lapangan petani Kecamatan Lau ke Malino bukan sekadar jalan-jalan. Mereka membawa pulang wawasan baru untuk menghidupkan pertanian sayur di tanah sendiri—meski harus melawan tantangan iklim yang tidak bersahabat."

#Pertanian #Inovasi #Gowa #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال