GalaPos ID, Jakarta.
Pertunjukan budaya, diskusi inspiratif, dan kampanye digital global menyatu dalam peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Jumat, 22 Agustus 2025.
Di balik panggung “Humanitarian Night”, hadir pesan mendalam tentang pentingnya melindungi kelompok rentan dan membangun komunitas yang tangguh.
“Apa arti kemanusiaan di tengah dunia yang terus dilanda krisis? Di Pos Bloc Jakarta, suara-suara dari panggung Humanitarian Night menjawabnya dengan aksi nyata dan kolaborasi lintas sektor.”
Baca juga:
- Novita Hardini: Ego Sektoral Hambat Industri Nasional
- Truk Tanah Galian C Ilegal Simalungun Masih Hilir-Mudik
- Tragedi Sungai Cilumuh: Sabit Tertinggal, Nyawa Lansia Melayang
Gala Poin:
1. Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 diperingati dengan pesan kuat untuk perlindungan kelompok rentan.
2. Acara “Humanitarian Night” di Pos Bloc menjadi ruang kolaborasi lintas sektor.
3. Kolaborasi pemerintah, PBB, dan masyarakat sipil menjadi kunci pembangunan tangguh.
Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, Lilik Kurniawan, menyampaikan bahwa Hari Kemanusiaan Sedunia adalah momentum untuk mengenang jasa para pekerja kemanusiaan dan memperkuat refleksi solidaritas global.
“Tema tahun ini, ‘Melindungi yang Rentan, Membangun yang Tangguh’, selaras dengan mandat kami dalam memperkuat penanggulangan bencana yang inklusif, kolaboratif, dan berkeadilan,” ucap Lilik.
Senada dengan itu, Perwakilan UNFPA di Indonesia, Hassan Mohtashami, menyebut bahwa prinsip-prinsip kemanusiaan kini berada dalam tekanan.
Baca juga:
Kunci Ekonomi Rakyat, Sarifah: Pembiayaan UMKM dan Pertanian
Namun, semangat gotong royong di Indonesia memberi harapan.
“Kemitraan antara pemerintah dan masyarakat sipil adalah jawaban lokal kita terhadap seruan global untuk #ActForHumanity. Kami berkomitmen terhadap model ini, dengan memastikan perempuan dan anak perempuan ada di pusat dari upaya membangun Indonesia yang tangguh,” ujar Hassan.
Acara tersebut juga meluncurkan film pendek yang menuntut akuntabilitas para pemimpin dunia dalam mematuhi hukum humaniter internasional.
Aktivasi digital turut menyertai dengan kampanye #ActForHumanity sebagai pengingat bahwa kemanusiaan tidak boleh menjadi pilihan, melainkan kewajiban.
Titi Eko Rahayu dari Kemen PPPA juga menyampaikan harapannya agar semua pihak meneguhkan komitmen bersama demi perlindungan perempuan dan anak.
“Kemanusiaan bukan sekadar memberi bantuan, melainkan membangun dunia yang lebih adil, setara, dan penuh empati,” tegasnya.
Baca juga:
Suku Bunga Turun, Misbakhun Desak BI Fokus UMKM
“Dari Jakarta untuk dunia, Hari Kemanusiaan Sedunia 2025 diperingati dengan pertunjukan budaya, diskusi kritis, dan pesan solidaritas. Pemerintah dan PBB bersatu menyoroti pentingnya perlindungan bagi kelompok rentan dalam upaya kemanusiaan yang inklusif.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #ActForHumanity #HumanitarianNight #SolidaritasGlobal