Bukan Aib, HIV Bisa Ditekan dengan Deteksi Dini

GalaPos ID, Kalsel.
Dalam kurun waktu enam bulan, dari Januari hingga Juni 2025, sebanyak 44 orang dengan HIV (ODHIV) terdata di Kota Banjarbaru.
Dari jumlah itu, 29 orang ternyata bukan warga kota ini.

Banjarbaru Dorong Tes HIV Tanpa Stigma, Kasus Baru Jadi Titik Balik
Foto AI: ilustrasi pasien rumah sakit
“Ketika angka kasus HIV naik, banyak yang langsung cemas. Tapi di Banjarbaru, lonjakan ini justru jadi kabar baik: lebih banyak yang terdeteksi, lebih banyak yang bisa diselamatkan.”

Baca juga:
Gala Poin:
1. Sebanyak 44 kasus HIV baru ditemukan di Banjarbaru selama Januari–Juni 2025, mayoritas bukan warga lokal.
2. KPA menganggap peningkatan ini sebagai bukti efektivitas skrining dan penjangkauan oleh petugas lapangan di fasilitas kesehatan.
3. Masyarakat diimbau menghilangkan stigma terhadap HIV dan mendukung tes dini sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Meski sepintas terdengar mengkhawatirkan, temuan ini justru dipandang sebagai pencapaian oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Banjarbaru.

Alih-alih panik atas lonjakan kasus, KPA Banjarbaru menilai angka ini menandakan keberhasilan program skrining dan penjangkauan yang selama ini dilakukan oleh tenaga lapangan.
Petugas kesehatan semakin aktif menjangkau populasi berisiko dan melakukan tes dini secara menyeluruh.

“Alhamdulillah kita ada kemajuan dan ditemukan 44 orang pengidap baru dalam waktu 6 bulan. Tahun 2024 kita menemukan 87 dan tahun 2023 lebih sedikit,” ujar relawan KPA Banjarbaru, Edi Sampana, pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Menurut Edi, peningkatan jumlah kasus bukan berarti HIV menyebar lebih cepat, tetapi karena makin banyak warga yang terdeteksi lebih awal.

Penemuan ini dilakukan melalui layanan di sepuluh puskesmas dan sembilan rumah sakit yang tersebar di seluruh Banjarbaru.

KPA menekankan pentingnya mengubah sudut pandang masyarakat terhadap HIV.

Kasus HIV bukan lagi sekadar urusan medis, tapi juga menyangkut cara pandang dan empati publik.

Dengan semakin banyaknya kasus yang ditemukan, KPA berharap masyarakat Banjarbaru dapat lebih terbuka dan sadar pentingnya tes HIV, serta menghapus stigma terhadap ODHIV.

“Ini jadi sinyal positif. Sekarang saatnya masyarakat sadar bahwa HIV bukan aib. Justru dengan tes dini dan pengobatan yang tepat, kita bisa selamatkan lebih banyak orang,” tambah Edi.

Banjarbaru kini menatap masa depan dengan semangat baru: menciptakan kota yang sehat, terbuka, dan bebas stigma.

Temuan ini bukan alarm bahaya, melainkan langkah maju menuju solusi.



“Temuan 44 kasus baru HIV di Banjarbaru dalam enam bulan terakhir justru dinilai sebagai kemajuan. Bukan karena kasus meningkat, melainkan karena deteksi dini makin masif. KPA Banjarbaru berharap ini jadi momentum hilangkan stigma dan dorong kesadaran publik.”

#HIVBukanAib #BanjarbaruSehat #DeteksiDiniSelamatkanNyawa #HapusStigmaODHIV #KesadaranPublik #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia