QRIS & GPN Jadi Senjata RI Hadapi Sistem BRICS Pay

GalaPos ID, Jakarta.
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menegaskan pentingnya langkah proaktif Indonesia dalam menghadapi dinamika sistem pembayaran global yang terus berkembang.
Misbakhun yang juga politisi partai Golkar tersebut menyoroti inisiatif keuangan dalam blok BRICS, termasuk wacana penggunaan mata uang bersama, sebagai realitas yang tidak dapat dihindari dan perlu disiapkan dengan matang.

Misbakhun: Indonesia Harus Proaktif Hadapi Pergeseran Sistem Pembayaran Global

“BRICS Guncang Sistem Pembayaran Dunia, Siapkah Indonesia? Misbakhun ungkap potensi besar sistem keuangan baru dan dorong Indonesia bersiap jadi pemain utama, bukan sekadar penonton dalam perubahan global.”

Baca juga:
Gala Poin:
1. DPR mendorong Indonesia bersikap proaktif terhadap dinamika sistem keuangan global dan inisiatif BRICS.
2. QRIS dan GPN dianggap sebagai bukti kesiapan Indonesia dalam membangun sistem pembayaran nasional yang mandiri.
3. Perlunya kerangka regulasi adaptif untuk menjamin stabilitas dan keamanan sistem keuangan di era mata uang alternatif.


“Kita menyaksikan adanya evolusi dalam arsitektur keuangan global. Wacana pengembangan sistem pembayaran dan mata uang BRICS adalah respons logis terhadap dinamika tersebut. Ini bukan lagi soal apakah kita akan menghadapi perubahan ini, tetapi bagaimana kita mempersiapkan diri untuk memanfaatkannya secara optimal demi kepentingan nasional,” ujar Misbakhun di Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa sistem keuangan global kini bergerak menuju format multikutub, tidak lagi bergantung pada satu mata uang dominan.

Menurutnya, penguatan kerja sama ekonomi dalam BRICS dapat menjadi penyeimbang tatanan ekonomi dunia, sekaligus peluang bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan konvensional yang dinilai tidak stabil.

Baca juga:
UNICEF Puji Program Gizi Indonesia di Forum Global

Legislator Partai Golkar itu menyoroti keberhasilan domestik seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sebagai bukti kesiapan infrastruktur pembayaran nasional.

Menurutnya, pengalaman ini menjadi modal penting untuk menghadapi sistem global baru yang dikembangkan negara-negara BRICS.

Ia menyebut, negara BRICS semakin aktif mengembangkan penggunaan mata uang digital bank sentral (CBDC) dan kripto untuk transaksi lintas batas.

Misbakhun: Indonesia Harus Siap Hadapi Arsitektur Keuangan Baru


Pada 2025, transaksi kripto global telah melampaui $24 triliun, dengan kontribusi besar dari BRICS.

Bank seperti Sberbank dan VTB bahkan telah mengintegrasikan BRICS Pay, platform lintas negara yang telah digunakan oleh 159 entitas dari 20 negara.

Misbakhun menekankan bahwa kesiapan regulasi menjadi elemen kunci agar Indonesia tidak hanya aman secara teknologi, tetapi juga dari sisi perlindungan data dan pencegahan kejahatan keuangan.

Baca juga:
HUT ke-117 INI, Gaya Sehat dan Kompak Notaris Semarang


Ia mendorong Bank Indonesia dan OJK untuk merumuskan kebijakan yang adaptif dan berbasis kajian risiko yang mendalam.

“Dukungan politik dari DPR, khususnya Komisi XI, akan selalu kami berikan kepada pemerintah dan otoritas moneter dalam merumuskan kebijakan yang visioner. Namun, kesiapan teknis dan regulasi adalah kunci. Kita harus memastikan bahwa setiap langkah menuju diversifikasi penggunaan mata uang dalam transaksi internasional diimbangi dengan peningkatan kapabilitas domestik, mulai dari infrastruktur teknologi hingga literasi keuangan masyarakat,” tutupnya.

Dengan pendekatan yang komprehensif, Misbakhun optimistis Indonesia bisa menjadi aktor aktif dalam transformasi sistem keuangan dunia, bukan sekadar pengikut.

 

Baca juga:
Ratusan Kios Hancur, Blok E dan D Awal Petaka di Taman Puring

“Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menilai pergeseran sistem pembayaran global sebagai momentum strategis bagi Indonesia untuk memperkuat kedaulatan ekonomi dan membangun sistem pembayaran mandiri yang siap bersaing secara internasional.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #TransformasiDigital #EkonomiBerdaulat #SistemPembayaranGlobal