Ekonom: Trade Deal RI-AS Disambut Positif Pasar

GalaPos ID, Jakarta.
Pasar keuangan Indonesia menyambut positif kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melonjak sebesar 3,68% sejak tercapainya perjanjian, menjadikannya kenaikan tertinggi dibandingkan bursa saham lain di Asia. 

Fakhrul Fulvian: Data Rakyat Harus Jadi Prioritas Nasional

“IHSG Naik Tertinggi di Asia! Ekonom Fakhrul Fulvian ungkap alasan pasar menyambut kesepakatan dagang Indonesia-AS dengan euforia. Apa makna di balik angka dan strategi ini?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. IHSG mencatat kenaikan tertinggi di Asia sebesar 3,68% pasca kesepakatan dagang RI-AS.
2. Fakhrul Fulvian menilai dampak perdagangan bersifat netral terhadap neraca dagang, dengan perubahan hanya pada asal vendor.
3. Perlindungan data rakyat dan strategi perdagangan jangka panjang menjadi prioritas dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional.


Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, Fakhrul Fulvian, menilai bahwa reaksi positif pasar mencerminkan respons investor yang percaya terhadap stabilitas dan prospek perekonomian Indonesia ke depan.

“Terlepas dari segala pro-kontra yang ada, hasil dari kesepakatan perdagangan ini diterima dengan baik oleh pasar keuangan,” kata Fakhrul.

Fakhrul menjelaskan, lonjakan IHSG ini mencerminkan berkurangnya ketidakpastian yang selama ini membayangi pasar.

Baca juga:
UNICEF Puji Program Gizi Indonesia di Forum Global


“Hasil kesepakatan dagang ini sudah membuat kita terhindar dari kemungkinan terburuk dari ketidakpastian berkepanjangan,” ujarnya.

Mengenai komitmen pembelian produk dari Amerika Serikat, Fakhrul menyebut hal ini bersifat netral bagi neraca dagang.

“Hal ini karena sebenarnya pembelian pesawat dan produk pertanian dampak utamanya adalah adanya pergeseran vendor dari negara lain ke Amerika Serikat. Kita harus paham, ini kondisinya berat,” ujarnya menambahkan.

Pasar Saham Indonesia Tertinggi di Asia Usai Kesepakatan Dagang RI-AS

Menurutnya, re-wiring atau pergeseran jalur impor dari negara lain ke Amerika Serikat menjadi langkah yang perlu dilakukan.

Namun, Fakhrul juga mengingatkan pentingnya optimalisasi prospek perdagangan dengan Uni Eropa melalui EU-CEPA.

Menanggapi isu terkait pengelolaan data masyarakat dalam kerja sama internasional, Fakhrul menekankan perlunya keberpihakan negara terhadap kepentingan nasional.

Baca juga:
HUT ke-117 INI, Gaya Sehat dan Kompak Notaris Semarang

“Negara tetap harus mengutamakan kepentingan Rakyat Indonesia. Data adalah masa depan perekonomian dunia dan kita harus tetap mengutamakan ketahanan nasional serta terus berusaha mencari implementasi yang win-win dengan mitra dagang kita,” ujarnya.

Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi pasca kesepakatan, Fakhrul menyarankan tiga langkah utama: percepatan belanja pemerintah dan pemberian insentif, penerbitan DimSum Bond dan Kangaroo Bond dalam mata uang yuan dan dolar Australia, serta keberlanjutan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia.

 

Baca juga:
Ratusan Kios Hancur, Blok E dan D Awal Petaka di Taman Puring

“Pasar saham Indonesia mencatat lonjakan tertinggi di Asia setelah kesepakatan dagang Indonesia-Amerika Serikat disambut positif oleh investor. Ekonom Fakhrul Fulvian menilai, langkah ini memperkuat stabilitas ekonomi dan membuka peluang perdagangan baru, meskipun tetap perlu kewaspadaan dalam pengelolaan data dan strategi ekspor.”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #EkonomiIndonesia #IHSGMeroket #PerjanjianDagangRIAS