Modus Baru Pungli di Asahan, Janji Jadi Pendamping Desa

GalaPos ID, Sumut.
Informasi pembukaan rekrutmen Pendamping Desa di Provinsi Sumatera Utara menjadi topik hangat, khususnya di Kabupaten Asahan. Namun, kabar tersebut mulai disalahgunakan oleh sejumlah oknum untuk meraup keuntungan pribadi dengan memungut biaya hingga belasan juta rupiah kepada calon peserta. 

Koordinator TAPM Sumut Bongkar Dugaan Pungli Rekrutmen Pendamping Desa
Bupati Asahan Ikuti Sosialisasi Jaga Desa, 10 Maret 2025. Istimewa

“Janji pekerjaan dengan iming-iming jadi Pendamping Desa kini berubah jadi ladang pungli. Belasan juta diminta, nama pejabat dibawa-bawa—koordinator resmi akhirnya buka suara.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Dugaan praktik pungli bermodus rekrutmen Pendamping Desa muncul di Kabupaten Asahan.
2. Oknum-oknum mengaku dekat dengan pejabat dan meminta uang agar calon peserta bisa lolos seleksi.
3. Koordinator TAPM Sumut, Sidik Suyatno, meminta masyarakat waspada dan menunggu pengumuman resmi dari Kemendes.

Koordinator Provinsi (Korprov) Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Sumut, Sidik Suyatno, mengonfirmasi adanya isu tersebut.

Dalam wawancara via telepon, Sabtu, 12 Juli 2025, Sidik yang juga putra daerah Kota Kisaran tidak membantah informasi mengenai oknum-oknum yang membawa nama pejabat demi menarik "uang administrasi".

Baca juga:
Komisi VII, Novita Hardini: KEK Batang Harus Jadi Motor Ekonomi
"Informasi yang kudapat seperti itu bang. Ada sejumlah oknum bawa-bawa nama Menteri, ngaku orang dekat Menteri ataupun kenal dekat dengan Stafsus Menteri, bahkan oknum-oknum pengurus Parpol sudah bermain melakukan perekrutan untuk Pendamping Desa. Tujuannya ya hanya untuk cari keuntungan pribadi," ujar Sidik.

Menurut Sidik, praktik ini sudah muncul sejak tahun lalu. Ia menyebut, para oknum menjual nama Tenaga Ahli di Kementerian Desa (Kemendes) untuk meyakinkan calon korban. Ironisnya, uang administrasi ini dijanjikan akan menjamin kelolosan sebagai Pendamping Desa.

"Jahatnya lagi, oknum-oknum itu mencari keuntungan dengan cara menarik 'uang administrasi' dari para calon agar namanya masuk daftar calon yang akan diloloskan menjadi Pendamping Desa dengan menjual nama TA Mendes," jelasnya.

Koordinator TAPM Sumut Bongkar Dugaan Pungli Rekrutmen Pendamping Desa
Korprov TAPM Sumut, Sidik Suyatno. Istimewa

Sidik menegaskan, masyarakat khususnya pencari kerja di Kabupaten Asahan perlu berhati-hati dan tidak percaya pada informasi tidak resmi. Ia juga mengimbau warga untuk melapor ke penegak hukum bila merasa telah menjadi korban.

"Saya himbau bagi masyarakat luas terutama para pencari kerja untuk waspada dan jangan mempercayai informasi itu sebelum ada pengumuman resmi dari Kemendes," tutup Sidik.

 

Penulis: Taufiq BB 

 

Baca juga:
Ekonomi Syariah Tumbuh di Tengah Krisis Global

“Isu perekrutan Pendamping Desa di Sumatera Utara disorot tajam setelah muncul dugaan praktik pungli berkedok seleksi. Koordinator Provinsi TAPM angkat bicara, minta warga waspada dan tak tertipu janji palsu.”

#WaspadaPungli #PendampingDesa #RekrutmenBersih #AntiOknum #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia