Prospek PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), Emiten Properti Milik Grup Mayapada

GalaPos ID, Jakarta.
PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), yang dikenal sebagai bagian dari Grup Mayapada milik Dato' Sri Tahir, mengungkapkan kinerja keuangan yang kurang memuaskan sepanjang 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2023 yang disampaikan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), MPRO mencatatkan rugi bersih sebesar Rp38,95 miliar.

MPRO Catat Kerugian Rugi Bersih Rp38,95 Miliar, Apa yang Akan Dilakukan Perusahaan?
 

“PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), emiten properti milik Grup Mayapada, menghadapi tantangan besar pada 2023. Meski memiliki visi besar dalam pengembangan properti, kinerja keuangan perusahaan tercatat menurun drastis. Apa yang menyebabkan perusahaan ini menghadapi kerugian yang lebih besar dari tahun sebelumnya?”

Baca juga:

Gala Poin:
1. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) mencatatkan kerugian bersih Rp38,95 miliar pada 2023, penurunan 33,48% dibanding tahun sebelumnya.
2. Penurunan penjualan sebesar 62,26% menjadi faktor utama kerugian, dengan kontribusi terbesar berasal dari penjualan apartemen.
3. MPRO mengalami penurunan signifikan pada kas dan setara kas, sementara liabilitasnya tercatat meningkat, memengaruhi harga saham yang turun tajam pada 2024.


Ini merupakan penurunan sebesar 33,48% dibandingkan tahun lalu, yang tercatat kerugian Rp29,18 miliar.

Kerugian ini didorong oleh penurunan tajam dalam penjualan, yang anjlok hingga 62,26%.

Penjualan MPRO hanya tercatat Rp5,35 miliar pada 2023, jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp14,46 miliar.

Baca juga:
Hindari Penipuan Bodong! Ini Cara Aman Berinvestasi Emas

Kontribusi terbesar penjualan perusahaan berasal dari penjualan apartemen yang mencapai Rp4,23 miliar, sementara sisanya berasal dari layanan dan utilitas.

Penurunan penjualan ini membuat laba bruto MPRO turun drastis sebesar 82,89%, hanya tercatat Rp1,16 miliar pada 2023, sementara tahun sebelumnya masih tercatat Rp6,81 miliar.

Beban pokok penjualan dan beban langsung juga mengalami penurunan sebesar 43,89%, menjadi Rp4,29 miliar dari sebelumnya Rp7,64 miliar.

Baca juga:
Jurus dan Tips Mengatur Keuangan Agar Tabunganmu

Meskipun demikian, MPRO masih berupaya untuk mengelola asetnya dengan hati-hati. Total aset perusahaan pada akhir 2023 tercatat menyusut tipis sebesar 0,87%, menjadi Rp1,71 triliun dibandingkan dengan Rp1,72 triliun pada 2022.

Namun, liabilitas perusahaan mengalami kenaikan, tercatat sebesar Rp423,66 miliar pada akhir 2023 dibandingkan dengan Rp399,65 miliar di tahun sebelumnya.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah utang bank yang dimiliki MPRO kepada PT Bank Mayapada Internasional Tbk. (MAYA), yang tercatat sebesar Rp249,8 miliar.

Baca juga:
Aplikasi Trading Kripto Terbaik di Indonesia Tahun 2025, Pilih Mana?

Selain itu, kas dan setara kas MPRO tercatat turun signifikan menjadi Rp6,30 miliar pada akhir 2023 dibandingkan dengan Rp36,80 miliar pada akhir 2022.

Penurunan ini menunjukkan tantangan likuiditas yang dihadapi perusahaan.

Dampaknya, saham MPRO pun tercatat mengalami penurunan di pasar saham, dengan harga sahamnya turun 0,88% atau 15 poin ke level Rp1.685 pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat, 5 April 2024.

Baca juga:
BMW Gugat BYD Merek 'Mini', Persaingan Industri Otomotif Memanas

Dalam 3 bulan terakhir, saham MPRO tercatat mengalami koreksi sebesar 15,33%, dan sepanjang tahun berjalan, harga sahamnya turun hingga 19,76%.

Meskipun kinerja saham dan keuangan mengalami tekanan, MPRO berusaha untuk tetap bertahan dengan strategi jangka panjang yang berfokus pada pengembangan properti yang terintegrasi dengan fasilitas umum dan lingkungan yang baik.

"Saat ini, kami tengah fokus untuk menyusun langkah-langkah strategis agar dapat bangkit dan kembali mencatatkan kinerja positif di masa depan," ujar Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk.

Baca juga:
Flux, Moonbeam, dan Metahero, Inovator Web3 Berkapitalisasi Kecil


Di tengah tantangan yang dihadapi, MPRO tetap memiliki potensi untuk bangkit berkat komitmennya dalam menyediakan properti yang berkualitas dan terintegrasi dengan kebutuhan masyarakat.

Namun, perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan eksternal dan internal yang memengaruhi daya saing dan kinerja finansialnya.


"PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), yang merupakan bagian dari Grup Mayapada milik taipan Dato' Sri Tahir, mencatatkan kinerja keuangan yang mengecewakan pada 2023. Perusahaan ini mengalami kerugian yang semakin membengkak, dengan penurunan signifikan dalam penjualan. Meskipun MPRO memiliki visi untuk menyediakan hunian dan kawasan komersial yang berkualitas, tantangan besar dalam pasar properti turut memengaruhi hasil kinerjanya. Bagaimana MPRO mengatasi tantangan ini, dan apa langkah yang akan diambil untuk bangkit?”

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #MahaPropertiIndonesia #KinerjaMPRO #PropertiIndonesia