Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel di Qatar, Dapatkah Tercipta Damai di Gaza?
GalaPos ID, Doha.
Perundingan gencatan senjata yang berlangsung di Doha, Qatar, antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah memasuki tahap akhir.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed bin Mohammed al Ansari, menyatakan bahwa perwakilan dari kedua belah pihak serta negara-negara mediator kini tengah merampungkan rincian perjanjian gencatan senjata yang diharapkan dapat segera ditandatangani.
"Perundingan gencatan senjata di Gaza yang sedang berlangsung di Doha, Qatar, memasuki tahap akhir. Dengan harapan untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama, kedua belah pihak, Zionis Israel dan Hamas, kini tengah merampungkan rincian perjanjian yang diharapkan dapat meringankan penderitaan rakyat Gaza."
Dilansir dari Reuters, Rabu, 15 Januari 2025, menyebutkan perjanjian gencatan senjata memasuki tahap akhir.
“Kesepakatan gencatan senjata di Gaza kini sudah sangat dekat,” kata Ansari dalam pernyataan resmi.
Melalui mediasi tersebut, kedua belah pihak diharapkan dapat menandatangani perjanjian ini dengan serius, mengakhiri konflik, dan meringankan penderitaan rakyat Gaza.
Baca juga:
Qatar, yang bertindak sebagai mediator utama, telah menyerahkan rancangan akhir perjanjian kepada Israel dan Hamas.
Para mediator berharap kesepakatan ini akan segera terwujud dan memberikan solusi damai setelah berbulan-bulan konflik yang merenggut banyak nyawa dan merusak infrastruktur di Gaza.
Menurut sejumlah sumber Palestina, kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel diperkirakan akan ditandatangani pada Jumat, 17 Januari 2025.
Gencatan senjata ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, dengan tahap pertama berlangsung selama 40 hingga 42 hari.
Di Gaza, situasi kehidupan yang penuh penderitaan dirasakan oleh banyak orang, termasuk Amal Saleh, seorang wanita Palestina berusia 54 tahun yang menderita kanker.
Amal tinggal di tenda pengungsian di Deir al-Balah, Gaza Tengah, bersama keluarganya. Ia berharap perjanjian gencatan senjata segera terwujud agar ia bisa kembali ke rumahnya di Kota Gaza.