Operasi Keamanan Palestina di Jenin Dihadang Perlawanan Warga

GalaPos ID, Palestina.
Operasi keamanan yang dilakukan Otoritas Palestina di Jenin, Tepi Barat, tengah menuai sorotan tajam.
Pasukan Palestina menghadapi perlawanan sengit dari warga setempat, sementara upaya diplomatik di Gaza mendapatkan kemajuan meski situasi di wilayah itu semakin kompleks.

"Artikel ini membahas tantangan yang dihadapi oleh Otoritas Palestina di Jenin dan perkembangan terbaru dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza."


Operasi keamanan yang dilakukan Otoritas Palestina di Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat, mendapat perhatian luas.

Pasukan keamanan Palestina berusaha menguasai kota ini yang merupakan pusat bersejarah perlawanan Palestina, namun mereka menghadapi perlawanan keras dari penduduk setempat.



Dalam pernyataan bersama di kamp Jenin, Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Aqsa menyampaikan kekecewaannya dengan otoritas Palestina.

"Otoritas Palestina melanggar garis merah dan membunuh orang-orang tak bersalah dgn sengaja dan sistematis, serta mencegah segala sesuatunya masuk ke dalam kamp, termasuk air, listrik," dalam pernyataan tersebut, dikutip Jumat, 10 Januari 2025.

Pada awal Desember, pasukan Otoritas Palestina memasuki Jenin dan mendirikan pos pemeriksaan di sekitar kota serta kamp pengungsi terdekat.


Langkah ini dilakukan untuk memperkuat posisi mereka sebelum diperkirakan terjadi perombakan politik di Palestina pasca perang Gaza. Otoritas Palestina berusaha mencegah kelompok-kelompok pejuang, seperti Hamas dan Jihad Islam, memperluas pengaruh mereka di Jenin dan Tepi Barat. Namun, upaya ini tidak berjalan mulus.

Bentrokan antara pasukan keamanan Palestina dan pejuang Palestina terjadi di berbagai kota di Tepi Barat, termasuk Jenin, Tubas, dan Tulkarem.

Banyak warga Palestina merasa bahwa Otoritas Palestina sudah tidak efektif dan dianggap korup. Hal ini menambah tantangan bagi mereka dalam mendapatkan dukungan dari masyarakat setempat.



Sementara itu, di Washington D.C., Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan adanya kemajuan dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan kelompok pejuang Palestina, termasuk Hamas, di Gaza.

Dalam pernyataannya, Biden juga mengungkapkan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden baru Lebanon, Joseph Aoun, dan menilai Aoun sebagai sosok yang luar biasa.

Biden menambahkan bahwa perundingan di Gaza menunjukkan kemajuan yang signifikan, meskipun situasi di wilayah tersebut masih penuh ketidakpastian.


Konflik ini terus berlanjut dengan ketegangan yang tinggi di kedua wilayah, baik di Jenin maupun Gaza, sementara upaya diplomatik untuk mencapaitkan perdamaian tetap berlanjut di panggung internasional.