Suka Minuman Manis Harus Dibatasi, Mengapa?

GalaPos ID, Jakarta.
Minuman manis hadir dalam berbagai bentuk, dari minuman bersoda hingga kopi bergula yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Rasanya memang nikmat, tetapi para pakar kesehatan mengingatkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman manis dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Mulai dari kenaikan berat badan, serangan jantung, diabetes, asam urat, hingga kerusakan gigi.

Gula dalam Minuman Manis Bisa Rusak Gigi dan Organ Tubuh, Ini Faktanya

"Segelas minuman manis setiap hari ternyata dapat mengundang berbagai penyakit mematikan tanpa disadari."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Minuman manis terbukti memicu kenaikan berat badan, diabetes, dan risiko serangan jantung berdasarkan beberapa penelitian internasional.
2. Konsumsi gula berlebih turut meningkatkan risiko asam urat dan merusak enamel gigi.
3. Dampak kesehatan bersifat jangka panjang dan dapat dihindari dengan pembatasan konsumsi harian.


1. Kenaikan Berat Badan
Penelitian dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa menambah satu porsi minuman manis per hari dapat meningkatkan berat badan secara signifikan. Bahkan, minum minuman bersoda 12 ons setiap hari memicu kenaikan berat badan hingga 60 persen dalam 18 bulan.

2. Risiko Serangan Jantung
Penelitian Harvard University menemukan bahwa konsumsi satu porsi minuman kalengan manis per hari meningkatkan risiko serangan jantung pada pria hingga 20 persen. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa gula berlebih dapat memengaruhi fungsi kardiovaskular.

3. Peningkatan Risiko Diabetes
Hobi mengonsumsi minuman manis satu gelas sehari sudah cukup meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 26 persen, menurut penelitian Harvard School of Public Health pada 2010. Lonjakan gula darah yang berulang menjadi salah satu pemicu utama.

Baca juga:
Momen Duka Hari Kesembilan, Balita Longsor Majenang Ditemukan

4. Memicu Asam Urat
Kandungan gula tertentu dalam minuman manis dapat memicu peradangan, sehingga meningkatkan risiko asam urat hingga 75 persen. Kebiasaan ini sering tak disadari hingga gejala mulai muncul.

5. Kerusakan Gigi
Gula dapat mengikis enamel gigi dan meningkatkan keasaman mulut. Kondisi ini membuat risiko kerusakan gigi meningkat signifikan, terutama pada mereka yang sering mengonsumsi minuman manis tanpa mengimbangi kebersihan gigi yang baik.

Para ahli menegaskan bahwa ancaman kesehatan dari minuman manis bukan sekadar mitos. Kombinasi gula tinggi dan kebiasaan konsumsi sehari-hari membuat dampaknya perlahan tetapi pasti.

Minuman manis selama ini dianggap sekadar pemicu kenaikan berat badan dan diabetes. Namun, sebuah penelitian besar di Prancis mengungkapkan ancaman yang lebih serius: risiko kanker.

Deretan Dampak Berbahaya Minuman Manis yang Kerap Diabaikan

Temuan ini memicu kekhawatiran sekaligus peringatan keras bagi publik yang masih gemar menambahkan gula dalam teh, kopi, atau mengonsumsi minuman kemasan.

Penelitian yang dipublikasikan dalam British Media Journal (BMJ) melibatkan lebih dari 101 ribu orang Prancis—terdiri dari 21 persen pria dan 79 persen wanita—yang dipantau kebiasaan makan dan minumnya selama sembilan tahun sejak 2009. 

 

Baca juga:
Pijat Bayi: Antara Tradisi, Sains, dan Peran Kritis Orang Tua

"Mengulas data ilmiah tentang dampak konsumsi minuman manis, mulai dari kenaikan berat badan, serangan jantung, diabetes, asam urat, hingga kerusakan gigi berdasarkan beberapa penelitian kredibel."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #KesehatanPublik #WaspadaGula #HidupSehat

Lebih baru Lebih lama

Nasional

نموذج الاتصال