GalaPos ID, Probolinggo.
Festival Nyunggi Susu 2025 bukan hanya ajang budaya, tetapi juga momentum penting untuk mengangkat citra Desa Bermi sebagai sentra susu sapi segar di Lereng Argopuro. Gelaran yang menjadi bagian dari The Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise ini berlangsung meriah di Bremi Eco Park pada Sabtu, 15 November 2025.
Dengan ratusan peserta dan fashion show, Desa Bermi semakin dikenal sebagai sentra susu sapi segar Lereng Argopuro.
"Festival budaya sering dianggap hanya hiburan, tetapi Festival Nyunggi Susu membuktikan sebaliknya: tradisi ini bisa mendorong ekonomi, menarik wisatawan, dan menghidupkan kembali identitas desa penghasil susu."
Baca juga:
- Kronologi BYD Atto Oleng dan Tabrak 3 Motor di Tanjung Priok
- Cewek Muda Cantik ini Diamankan Usai Terekam CCTV X Mart
- GenMetic Trenggalek, Novita Hardini Dorong Talenta Digital Muda Bangkit
Gala Poin:
1. Festival menampilkan tradisi nyunggi, fashion show, dan promosi susu segar khas Desa Bermi.
2. Desa Bermi diproyeksikan sebagai sentra susu sapi segar yang lebih dikenal publik.
3. Tradisi lokal dijadikan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan menarik wisatawan.
Ratusan peserta berjalan sambil membawa susu segar di atas kepala, mempertontonkan ketangkasan dan kekuatan fisik. Tradisi ini menjadi simbol pengabdian peternak yang selama bertahun-tahun menopang pasokan susu ke berbagai pabrik pengolahan di Jawa Timur.
Selain ritual nyunggi, festival juga dimeriahkan oleh peragaan busana. Sebanyak 105 peserta berlenggak-lenggok di atas karpet merah layaknya model profesional, menarik perhatian warga serta wisatawan yang memenuhi arena.
Eka, salah satu peserta Festival Sunggi Susu, mengaku bangga dapat menjadi bagian dari kegiatan tahunan ini.
“Ini menjadi kegiatan positif dan tentu semangat bagi kami untuk tetap produktif dan mengenalkan susu sapi segar khas pegunungan Argopuro,” kata Eka.
Baca juga:
Update Longsor Majenang, Dua Korban Ditemukan Tim SAR
Susu sapi segar dari Desa Bermi memang menjadi sumber ekonomi utama masyarakat. Pasokan dari desa ini dikirim ke berbagai pabrik pengolahan susu di Jawa Timur. Pemerintah pun berharap festival ini dapat meningkatkan nilai jual sekaligus menyejahterakan peternak.
Melalui kegiatan budaya sekaligus promosi produk pertanian ini, Festival Nyunggi Susu kembali menunjukkan bahwa tradisi lokal dapat menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
Festival Nyunggi Susu kembali digelar sebagai bagian dari rangkaian The Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025.
Namun di balik kemeriahan budaya tersebut, terdapat kegelisahan peternak atas menurunnya produksi susu pasca-wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini membuat agenda tahunan itu tidak hanya sebatas pesta adat, tetapi juga upaya pemulihan ekonomi.
Acara yang berlangsung di Bremi Eco Park, Desa Bremi, Kecamatan Krucil, pada Sabtu, 15 November 2025, diikuti ratusan warga.
Dengan wadah susu di atas kepala—tradisi yang dikenal sebagai nyunggi—para peserta menyusuri area wisata sebagai simbol kekuatan dan ketekunan peternak Lereng Argopuro.
Baca juga:
Strategi Jitu Susun Proposal PKM dari Alumni ISBI Aceh
"Festival Nyunggi Susu 2025 menampilkan perpaduan tradisi, wisata, dan ekonomi rakyat. Dengan ratusan peserta dan fashion show, Desa Bermi semakin dikenal sebagai sentra susu sapi segar Lereng Argopuro."
#Probolinggo #SusuArgopuro #WisataBudaya #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)