GalaPos ID, Jambi.
Kepolisian masih menunggu hasil autopsi jenazah dosen Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio Muara Bungo, Erni Yuniati, korban pemerkosaan dan pembunuhan yang diduga dilakukan anggota Polres Tebo, Bripda Waldi. Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengatakan hasil autopsi diperkirakan keluar sekitar lima hari.
Simak kronologi, motif asmara, dan upaya licik pelaku yang diungkap penyidik.
"Seorang dosen perempuan cantik di Bungo tewas mengenaskan, dan pelakunya diduga oknum polisi aktif sendiri. Upaya licik untuk menutupi jejak justru menjadi bukti kuat kejahatan."
Baca juga:
- Sarifah Suraidah Harum Desak Pemerataan Infrastruktur di Kaltim
- Dari Tuduhan Mistis ke Bisnis Nyata Ayam Geprek, Kisah Inspiratif
- Guru Dipukul, DPR: Sekolah Bukan Arena Kekuasaan Orang Tua
Gala Poin:
1. Bripda Waldi, polisi aktif Polres Tebo, ditetapkan tersangka kasus pembunuhan dan pemerkosaan dosen di Bungo.
2. Motif sementara terkait asmara, penyelidikan masih mendalami kemungkinan motif lain.
3. Hasil autopsi resmi dan pemeriksaan barang bukti masih ditunggu untuk memperkuat kasus.
“Hasil autopsi paling lama lima hari lagi bisa dikeluarkan oleh dokter Laboratorium Forensik, karena dua hari kemarin sudah terhitung hari pertama dari tujuh hari,” ujar Natalena, Selasa, 4 November 2025.
Erni ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan BTN Al-Kautsar Residence 7, Kecamatan Rimbo Tengah, pada Sabtu, 1 November 2025.
Dari penyelidikan, tim gabungan Polres Bungo dan Polres Tebo menangkap Bripda Waldi keesokan harinya. Waldi kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada Senin, 3 November 2025.
Hasil visum sementara menunjukkan adanya kekerasan fisik dan dugaan kekerasan seksual terhadap korban. Motif sementara, menurut Natalena, terkait hubungan pribadi dan asmara antara korban dan tersangka.
“Polri tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum sekecil apa pun, apalagi dilakukan oleh anggota,” kata Natalena, dikutip Selasa, 4 November 2025.
Baca juga:
BPOM Ungkap 23 Kosmetik Berbahaya, Ada yang Bisa Picu Kanker
Penyidik menyita sejumlah barang bukti, seperti mobil Honda Jazz putih, motor Honda PCX, dan telepon genggam iPhone, untuk pemeriksaan laboratorium. Pelaku terancam sanksi pidana dan hukuman etik berat hingga pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).
Setelah temuan jenazah dosen EY pada 1 November 2025, penyidik dari Polres Bungo bersama Polres Tebo berhasil menangkap pelaku, yaitu Bripda Waldi, pada 2 November 2025 di wilayah Kabupaten Tebo.
Penyidikan mengungkap lima fakta mengejutkan tentang taktik pelaku:
- Pelaku menggunakan wig gondrong untuk menipu saksi dan kamera pengawas. “Benar pelaku ini menggunakan wig atau rambut palsu,” kata Natalena.
- Pelaku sempat membalas WhatsApp sahabat korban dari ponsel korban agar alibi seolah-olah korban masih hidup. “Ketika pagi itu yang menjawab kami menduga sudah bukan lagi korban.”
- Pelaku mengepel lantai dan membersihkan TKP untuk menghilangkan jejak. “Pelaku ini ulet dan licik… sempat dipel atau dilap, sehingga jejaknya sangat sulit.”
- Pelaku membawa kabur harta benda korban: mobil Honda Jazz putih, motor Honda PCX, dan ponsel iPhone untuk pemeriksaan laboratorium.
- Motif awal diduga soal asmara, namun penyidik mengejar kemungkinan adanya motivasi lain.
“Motif sementara diduga karena masalah pribadi dan hubungan asmara antara pelaku dan korban.” – Natalena.
Baca juga:
Blogger Wajib Coba! Slide Button Simpel dan Responsif dengan CSS
"Kasus pembunuhan dan pemerkosaan dosen IAK Muaro Bungo mengejutkan publik. Polisi aktif Bripda Waldi diduga sebagai pelaku. Simak kronologi, motif asmara, dan upaya licik pelaku yang diungkap penyidik."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #DosenCantik #Polisi #Kriminal
.jpg)
.jpg)